Utang Menumpuk karena Cuaca Ekstrem di Bali, Nelayan Tradisional Pasrah

- 10 Januari 2023, 08:11 WIB
Salah seorang nelayan di pantai Kedonganan Bali, Madrasi (37)
Salah seorang nelayan di pantai Kedonganan Bali, Madrasi (37) /Dok. INDOBALINEWS/ Saifullah

Baca Juga: Nelayan Hilang di Perairan Labuan Amuk Karangasem Akhirnya Ditemukan Dekat Nusa Penida

Di pantai Kedonganan ada puluhan nelayan rekan Madrasi. Cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Bali Selatan membuat mereka enggan melaut.

"Sampai sekarang sudah sekitar dua mingguan ya begini angin kencang ombak besar harus nunggu reda baru turun lagi," tambah Madrasi.

Diperkirakan cuaca buruk masih akan berlangsung hingga tiga bulan kedepan atau sampai bulan Maret. Tapi para nelayan biasanya tidak bisa diam hingga berbulan-bulan. Madrasi mengatakan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya ada waktunya dalam tiga bulan tersebut cuaca bersahabat mereka langsung turun melaut.

Baca Juga: Hilang saat Melaut di Tulamben, Seorang Nelayan Ditemukan Terdampar di Pantai

"Dari aplikasi dari BMKG kalau cuaca memungkinkan langsung turun tapi tidak jauh -jauh tapi kalau biasanya ya sampai pantai Melasti, Uluwatu sana, kalau berangkat jam 6 pagi balik merapat sini sekitar jam 4 sore," jelas Madrasi.

Ditambahkan Madrasi biaya sekali turun melaut mencapai Rp120.000 an, sementara hasil tangkapan mancing belum pasti. Jenis ikan yang ditangkap adalah gurita.

"Tergantung rezeki kalau kemarin lagi musim dapat 20 kilo. Harga itu kan ada 3 sizenya itu ada yang harga 70, 60, 35 per 2 kilo, ya lumayan" tutup bapak dua anak ini.***

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x