INDOBALINEWS - Perayaan agama di Israel berubah menjadi sebuah bencana besar, saat puluhan orang berdesak-desakan mengakibatkan puluhan lainnya meregang nyawa karena terinjak-injak.
Upacara yang mereka sebut Festival Api Unggun Lag B'Omer ini berlangsung Jumat 30 April 2021 di Gunung Meron di Galilea.
Di tempat ini puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks berkumpul di makam agamawan bijak abad ke-2 Rabbi Shimon Bar Yochai untuk peringatan tahunan.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Gasak 52 Tabung Gas Selama 4 Bulan Untuk Hidupi Keluarga, Diciduk Polisi
Dalam festival tersebut selain berdoa, para pengikut agama ini juga menggelar tarian sepanjang malam. Menurut petugas medis dari pelayanan ambulan he Magen David Adom (MDA), helikopter dikerahkan untuk mengakut para korban. Pertemuan itu diadakan tanpa mempedulikan anjuran pejabat kesehatan yang khawatir bahwa keramaian dapat menimbulkan risiko COVID-19.
Seperti yang dilansir dari Reuters, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di akun Twiitternya mengatakan peristiwa ini sebagai sebuah "bencana besar". Mayat-mayat tergeletak di atas brankar di koridor, seluruhnya dibungkus kertas timah.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam : Ada Faktor Internal Solitary Wave, Ini Penjelasannya
Laporan media awalnya mengatakan bagian dari tempat duduk stadion telah runtuh di acara Lag B'Omer di Gunung Meron di Galilea. Tetapi para pejabat kemudian mengatakan tampaknya korban telah sesak napas atau diinjak-injak.
Perayaan itu dianggap sebagai salah satu pertemuan terbesar orang sejak wabah pandemi virus corona lebih dari setahun yang lalu.