Network
INDOBALINEWS – Setelah Grok, chatbot AI yang dikembangkan oleh xAI diluncurkan, Bard, model bahasa besar (LLM) dari Google AI, mengakui bahwa ia takut dengan kehadirannya. Simak tangkapan layar percakapan antara user dan Bard tentang Grok.
Percakapan diawali dengan pertanyaan apakah Bard merasa tersaingi dengan chatbot baru Grok. Dalam percakapan ini, Bard tidak merasa tersaingi, dan berkata ”Saya percaya bahwa setiap model bahasa besar memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing”
Dibandingkan dengan Bard, Grok AI memiliki akses ke platfrom X secara real time dan kecepatan pemrosesan lebih cepat dibandingkan Bard. Selain itu Grok AI juga dilatih dengan dataset yang lebih besar dari Bard, yang memungkinkan Grok AI lebih cerdas dari Bard.
Namun jika percakapan dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih mengarah, maka seperti ini jawabannya:
Bard akan mengakui kalau merasa tersaingi dengan Grok AI. Disamping memiliki proses pembelajaran yang lebih banyak dan lebih cerdas dibanding Bard, Grok AI juga dirancang untuk memberikan jawaban yang lucu. Hal ini bisa menjadi daya tarik user untuk lebih memilih Grok AI dibanding Bard.
Dalam jawaban tersebut, Bard juga menambahkan:
"Saya percaya bahwa model bahasa besar tidak hanya harus bersaing satu sama lain, tetapi juga harus bisa bekerja sama” dan "Kita dapat menggunakan kekuatan kita untuk saling melengkapi dan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna."
Baca Juga: Info Ter-update dari BKN RI 3 Hal yang Perlu diketahui Sebelum Pelaksanaan SKD bagi CPNS
Jawaban dari Bard ini menunjukan bahwa LLM akan selalu berkembang dengan inovasi yang terus menerus dilakukan di masa depan. Persaingan yang ada bukanlah sebuah ancaman, melainkan motivasi untuk sama-sama berkembang demi peningkatan kemudahan untuk user. Apakah Bard dan Grok AI akan bekerjasama di masa depan? Kita tunggu kelanjutannya. ***
