Kesucian Tumpek Landep di Tengah Pandemi Covid-19

- 8 September 2021, 04:55 WIB
Pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu Kliwon Wuku Landep, 11 September 2021, umat Hindu melakukan upakara Tumpek Landep.
Pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu Kliwon Wuku Landep, 11 September 2021, umat Hindu melakukan upakara Tumpek Landep. /Bali.Polri.go.id

Guru besar pertama dalam bidang ilmu pariwisata budaya dan agama IHDN Denpasar ini mengatakan umat Hindu harus bersyukur terutama yang menggantungkan hidup pada sektor pariwisata masih bisa tersenyum, meski  terasa pahit,  di tengah impitan pandemi Covid-19.

“Paling tidak, dengan tetap bisa tersenyum menjadi penanda masyarakat Bali tidak panik menghadapi keterpurukan hidup akibat pandemi, karena kepanikan bisa mempengaruhi kesehatan, seperti melemahkan daya tubuh dan mudah tertular virus,” katanya.

Dia menambahkan senyum yang tulus merayakan Tumpek Landep dengan tata cara pelaksanaannya mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, mencerminkan harapan mulia mereka agar pandemi covid-19 cepat berlalu, kemudian pariwisata bangkit kembali, wisatawan juga merasa aman dan nyaman berkunjung ke Bali.

Ia berpesan makna penting lainnya yang bisa dipetik dari Tumpek Landep adalah masyarakat dan pelaku pariwisata dituntut lebih bersinergi dalam aktivitas kepariwisataan dan kreatif mengasah kecemerlangan hati, kecerdasan akal, dan paradigma berpikir ilmu pariwisata, tidak hanya sebatas teoretis melalui acara webinar atau riuh berpolemik di media sosial, tetapi perlu melakukan kegiatan praktis bersama masyarakat.

Baca Juga: Tradisi Langar di Lombok: Pererat Silaturahmi, Sarat Nilai Sosial, dan Humanis

Seperti menata atau merawat lingkungan, menata dengan sungguh-sungguh tata ruang terbuka hijau di perkotaan dan memberikan bantuan anggaran lebih besar kepada budaya pertanian yang terasering lahan pertaniannya menjadi andalan keindahan alam Bali sebagai daya tarik wisata.

Di samping itu, lanjutnya, pemberdayaan potensi alam pedesaan yang telah menjadi daya tarik sebagai desa wisata perlu bersinergi dengan pemangku kepentingan perhotelan untuk membangun jaringan promosi menyongsong era baru wisatawan, paling tidak wisatawan Nusantara, bisa berwisata dalam masa adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19.  

Ketut Sumadi menjelaskan dari sisi etos kerja kreatif, Tumpek Landep juga  menumbuhkan kesadaran umat untuk memanfaatkan aneka teknologi yang tepat guna untuk mengelola potensi masyarakat di bidang ekonomi.

“Pemanfaatan potensi ekonomi masyarakat perlu lebih mendapat perhatian, salah satunya pengembangan usaha mikro ekonomi kreatif di pedesaan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi pengangguran tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi,” katanya.

Baca Juga: Hari Raya Pagerwesi, Umat Hindu Gelar Persembahyangan Memagari Diri dari Godaan Duniawi

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x