Network
INDOBALINEWS- Perjalanan dalam hidup ini kadang sebagai manusia kita terjebak pada khilaf dan godaan syaitan sehingga untuk berada di garis lurus beribadah terua menerus bahkan melakukan kebaikan adalah suatu hal yang sulit dilakukan dengan konsisten.
Terjerumus dalam maksiat juga kadang bisa terjadi pada kita manusia jatuh kelubang maksiat yang tidak disangka-sangka bisa saja terjadi.
Bagaimana kalau belum sempat bertaubat dan belum terketuk hati untuk memperbaiki segala kesalahan yang diperbuat di dunia sedangkan ajal sudah menjemput begitu mengerikan.
Baca Juga: Tuntaskan Laga di Turnamen Hana Bank BIDV Cup, Bali United PD Tampil Apik di Lanjutan BRI Liga 1
Perjalanan yang dilalui semua insan manusia yang belajar untuk mempersiapkan diri tempat terbaik pulang ke kampung akhirat yang pernah terjerumus maksiat sebaiknya sempat memperbaiki diri dengan bertaubat pada Allah S.W.T.
Seperti dilansir dari akuj Tik-Tok: @ @suggik_a yang memiliki pengikut 282,9 rb dan disukai sebanyak 21,2jt oleh pengguna Tik-Tok terkait Ngerinya jika pelaku maksiat meninggal dunia simak ini kata ustad Dr. Adi Hidayat Lc., M.A sebagai berikut : ia menyampaikan dalam ceramah singkatnya bahwa : " Wa naziati qharqa" yang artinya Aku (Allah S.W.T) bersumpah demi malaikat yang aku tugaskan mencabut nyawa dengan keras bagi pelaku maksiat yang bebal.
Baca Juga: Menuju Target Pembukaan 4,4 Juta Lapangan Kerja Sektor Pariwisata
"Artinya apa kalau Anda terfikir berbuat maksiat lisan masih ingin bohong mata masih ingin melihat maksiat tangan masih mengerjakan korupsi menulis status yang tidak benar teringat dengan ancaman ini karena Allah S.W.T yang bersumpah Anda lihat saya bersumpah Anda lihat saya serius Anda memddngar Allah S.W.T bersumpah maka jangan main-main" ujarnya lagi.
"Aku (Allah S.W.T) bersumpah para pelaku maksiat itu yang tidak pernah mau merubah dirinya menjadi taubat aku kirimkan malaikat khusus mencabut nyawanya dengan keras sekeras-kerasnya seperti tanaman dicabut dengan akar-akarnya cara wafatnya begitu," tambahnya lagi.
