Begini Makna Peringatan Hari Tumpek Wariga, Wujud Syukur Atas Kekayaan Alam

- 4 Februari 2024, 07:20 WIB
Walikota Denpasar saat mengikuti rangkaian Persembahyangan Bersama, Nguduh Sarwa Tumuwuh serta Penanaman Pohon memperingati Tumpek Wariga di Pura Agung Lokanatha Denpasar Sabtu 3 Februari 2024.
Walikota Denpasar saat mengikuti rangkaian Persembahyangan Bersama, Nguduh Sarwa Tumuwuh serta Penanaman Pohon memperingati Tumpek Wariga di Pura Agung Lokanatha Denpasar Sabtu 3 Februari 2024. /Dok Humas Pemkot Denpasar


INDOBALINEWS - Tumpek Wariga atau yang dikenal dengan sebutan Tumpek Pengarah, Tumpek Pengatag, Tumpek Uduh, atau Tumpek Bubuh ini diperingati oleh Umat Hindu setiap enam bulan sekali.

Tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Wariga. Pemerintah Kota Denpasar secara khusus melaksanakan Persembahyangan Bersama, Nguduh Sarwa Tumuwuh dan Penanaman Pohon dalam rangka memperingati Tumpek Wariga yang dipusatkan di Pura Agung Lokanatha Denpasar pada Sabtu 3 Februari 2024.

Upacara tersebut dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua Bapemperda DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Perwakilan Forkopimda Kota Denpasar serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Baca Juga: Liga 1: Persebaya Surabaya vs Bhayangkara FC, Selamatkan Wajah Polisi, Mario Gomez Tegaskan Wajib Tiga Poin

Diiringi dengan suara kidung dan gender wayang, rangkaian Upacara peringatan Tumpek Wariga diawali dengan ngaturang upakara. Dilanjutkan dengan ngelis dan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Putu Mas Sidemen, Griya Sari Sanur.

Usai persembahyangan, Walikota Jaya Negara bersama jajaran turut melaksanakan Upacara Nguduh Sarwa Tumuwuh dan Penanaman Pohon di area Pura Agung Lokanatha. Hal ini dilaksanakan dengan memberikan persembahan kepada tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan persembahan bubuh lima jenis warna.

Dalam Tutur Lontar Bhagawan Agastyaprana, kelima jenis bubuh tersebut yakni pertama Bubur/bubuh beras putih dihaturkan kepada tumbuh-tumbuhan penghasil umbi-umbian.

Baca Juga: Viral di Medsos, Anak Punk yang Meresahkan Masyarakat Diamankan di Kuta

Kedua yakni Bubur/bubuh beras merah dihaturkan kepada tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijan. Ketiga yakni Bubur/bubuh sumsum hijau (kayu sugih) dihaturkan kepada pepohonan yang berbuah melalui penyerbukan bunga putik, seperti mangga, klengkeng, wani, kelapa, prapat (mangrove), dan lainnya.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x