Greenpeace Prediksi Jakarta Akan Tenggelam di 2030

3 November 2023, 09:31 WIB
Ilustrasi Jakarta banjir. /ANTARA

 

INDOBALINEWS – Kenaikan suhu global yang terjadi menjadi salah satu penyebab tingginya permukaan air laut. Ada banyak kekhawatiran yang timbul akibat hal tersebut, salah satunya adalah kemungkinan Jakarta akan tenggelam. Namun, apakah benar 10 tahun lagi Jakarta bakal tenggelam? Simak penjelasannya. 

Greenpeace

Greenpeace adalah organisasi non-pemerintahan yang berfokus pada lingkungan. Organisasi ini sudah berjalan dari 1971 hingga sekarang dan memiliki pendukung di seluruh dunia. Bersama dengan para ahli, Greenpeace memberikan fakta-fakta lingkungan supaya masyarakat bisa sadar dan ikut bergerak untuk kelestarian dunia.

Dari data dan fakta yang sudah dikumpulkan oleh Greenpeace, salah satu yang disoroti adalah Jakarta dan enam kota besar lain di Asia Tenggara yang diprediksi bakal tenggelam pada 2030.

Baca Juga: 2 Koalisi Peserta Pemilu 2024 Berebut Khofifah untuk Dulang Suara Jatim, Pengamat: Ini 2 Alasannya

1. Peningkatan Rata-Rata Permukaan Laut Global

Salah satu faktor utama yang mengancam Jakarta adalah kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Menurut penelitian, tingkat rata-rata permukaan laut global telah meningkat sekitar 1,6 hingga 1,9 milimeter per tahun selama abad ke-20. Adapun, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Walhasil, kenaikan permukaan laut ini menyebabkan Jakarta semakin rentan terhadap banjir akibat gelombang badai dan pasang surut tinggi.

2. Krisis Air Tanah

Jakarta juga dihadapkan pada masalah lain yang semakin memperparah situasi, yaitu krisis air tanah. Penyedotan air tanah yang berlebihan untuk keperluan penduduk dan industri telah menyebabkan penurunan permukaan tanah yang signifikan.

Beberapa wilayah Jakarta bahkan sudah tenggelam beberapa meter. Akibatnya, ketika air laut naik, wilayah ini menjadi lebih rentan terhadap banjir.

Baca Juga: Waduh! Orang Tua Penyerang Liverpool Diculik Teroris

3. Tenggelam Karena Banjir

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hampir 17 persen dari luas total tanah di Jakarta berada di bawah risiko banjir akibat kenaikan permukaan laut dan rendahnya permukaan tanah. Ancaman terbesar ini diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030, dengan skenario yang mempertimbangkan RCP8.5, yang merujuk pada proyeksi perubahan iklim yang cukup ekstrem. Ini adalah gambaran area diperkirakan yang akan terkena dampaknya.

Ilustrasi wilayah Jakarta yang terkena banjir. Dok. Greepeace.org

 

Laporan Greenpeace menjadi pengingat penting bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata, dan tindakan mendesak diperlukan. Pemerintah Indonesia, bersama dengan komunitas internasional, harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Bumi Semakin Panas! Ini Perubahannya Jika Dilihat dari Satelit dalam Kurun 138 Tahun

Perlindungan pesisir, pemulihan ekosistem, dan upaya untuk mengendalikan penurunan permukaan tanah juga menjadi penting untuk melindungi Jakarta dan kota-kota pesisir lainnya dari bencana yang lebih besar di masa depan.

Jakarta harus segera beradaptasi dan mengambil tindakan yang tegas untuk melindungi lingkungan, ekonomi, dan penduduknya. Jika tidak, skenario yang digambarkan dalam laporan Greenpeace mungkin menjadi kenyataan pada tahun 2030.***

Baca Juga: Liga 1: PSM Makassar Lawan Persija Jakarta Jadi Laga Terakhir Everton Nascimento Berseragam Juku Eja

Baca Juga: 23 Kasus Cacar Monyet di Jakarta Semua Laki Laki 25-50 Tahun, Tertular dari Kontak Seksual

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: greenpeace.org

Tags

Terkini

Terpopuler