Bumi Semakin Panas! Ini Perubahannya Jika Dilihat dari Satelit dalam Kurun 138 Tahun

- 3 November 2023, 07:28 WIB
Ilustrasi pemanasan global.
Ilustrasi pemanasan global. /Pixabay

 

INDOBALINEWS - Pemanasan global adalah salah satu isu lingkungan paling urgensi di abad ini. Dalam beberapa dekade terakhir, suhu rata-rata Bumi terus mengalami kenaikan, dengan dampak serius pada planet kita. Bahkan PBB sudah menyatakan bahwa kita sudah memasuki masa “Pendidihan Global”. Simak artikel berikut dan lihat perubahan suhu Bumi yang diamati melalui satelit dari 1884 hingga 2022.

Perubahan Suhu yang Semakin Mengkhawatirkan

Sejak tahun 1880, suhu rata-rata Bumi telah meningkat sekitar 0,14° Fahrenheit (0,08° Celsius) per dekade, total sekitar 2° Fahrenheit. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa tingkat pemanasan sejak tahun 1981 lebih dari dua kali lipat lebih cepat, yaitu sekitar 0,32° Fahrenheit (0,18° Celsius) per dekade. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanasan global semakin intensif.

Menurut laporan Iklim Global 2022 dari NOAA National Centers for Environmental Information, setiap bulan tahun 2022 masuk dalam sepuluh tahun terhangat, meski ada pengaruh pendinginan dari pola iklim La Niña di Pasifik tropis. Tahun 2022 berada pada peringkat keenam sebagai tahun terhangat sejak catatan global dimulai pada tahun 1880.

Baca Juga: Liga 1: PSM Makassar Lawan Persija Jakarta Jadi Laga Terakhir Everton Nascimento Berseragam Juku Eja

Suhu permukaan tahun 2022 lebih tinggi sekitar 1.55 °F (0.86 °Celsius) dibandingkan dengan rata-rata abad ke-20. Ini juga 1.90 °F (1.06 °Celsius) lebih hangat dibandingkan periode pra-industri (1880-1900). Menariknya, sepuluh tahun terhangat dalam catatan sejarah semuanya terjadi sejak tahun 2010.

Kenaikan suhu global tidak hanya tentang angka-angka di termometer. Itu juga membawa dampak signifikan pada ekosistem dan masyarakat. Suhu yang lebih tinggi mendorong munculnya ekstrem suhu, mencairnya lapisan salju dan es laut, meningkatkan hujan lebat, serta merubah habitat tumbuhan dan hewan dengan memperluas beberapa dan menyusutkan yang lain. Wilayah daratan pada umumnya mengalami pemanasan lebih cepat daripada lautan, dan wilayah Arktik pemanasan paling cepat di antara semua wilayah.

Baca Juga: 23 Kasus Cacar Monyet di Jakarta Semua Laki Laki 25-50 Tahun, Tertular dari Kontak Seksual

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: Climate.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x