Hari Raya Nyepi, Menteri Agama: Muliakan Alam, Maka Alam Memuliakan Kita

- 14 Maret 2021, 00:34 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. /Twitter/@YaqutCQoumas

INDOBALINEWS - Umat Hindu melaksanakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Minggu 14 Maret 2021. Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.

Terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ucapan sekaligus ajakannya melalui video yang diunggah di akun Twitter Kementerian Agama RI @Kemenag_RI, sebagaimana dipantau Indobalinews di Denpasar, Sabtu 13 Maret 2021.

"Temukan indahnya cahaya teduh sang diri dalam gelap dan hening selama menjalani Catur Brata Penyepian," kata Menteri Agama. "Selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1943," lanjutnya.

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru P1 Sudah Terdeteksi di Filipina

Baca Juga: Kisruh Internal Partai Demokrat, Giliran AHY Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun mengajak seluruh umat Hindu di Tanah Air untuk menjadikan Hari Raya Nyepi 2021 sebagai momentum untuk memuliakan alam.

"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam, maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," ajaknya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga berharap umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakini dari peringatan Hari Raya Nyepi selama menjalani Catur Brata Penyepian yakni Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.

Baca Juga: Survei IndEX Research: Elektabilitas PDIP Menurun, Partai Demokrat Melejit

Baca Juga: Lagi-Lagi Miras Oplosan Membawa Maut, 3 Mahasiswa Meregang Nyawa

Amati Geni berarti pada Hari Raya Nyepi seluruh umat Hindu tidak boleh menyalakan api atau lampu. Simbol api dikaitkan dengan yang ada pada dalam diri, seperti kemarahan, iri hati dan pikiran yang tidak baik.

Amati Karya berarti umat Hindu tidak boleh melakukan aktivitas apapun di luar rumah termasuk bekerja. Amati Karya sebagai etika Nyepi yang bermakna sebagai evaluasi diri dalam kaitan dengan karya (kerja), merenung hasil kerja dalam setahun dan sebelumnya, sudahkah bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Amati Lelungan berarti umat Hindu tidak boleh melakukan perjalanan atau keluar rumah. Amati Lelungan bermakna bahwa manusia harus mengevaluasi hubungan baik dengan Tuhan, alam, maupun dengan manusia.

Baca Juga: Perpanjang Kontrak, Stefano Lilipaly Siap Persembahkan Piala Bagi Bali United

Sedangkan Amati Lelanguan artinya tidak boleh bersenang-senang saat perayaan Hari Raya Nyepi. Hal itu bertujuan untuk melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sang Hyang Widhi.

"Temukan indahnya cahaya teduh sang diri dalam gelap dan hening menjalani Catur Brata Penyepian. Semoga menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara," tutur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu. Mari terus berkolaborasi dalam harmoni menuju Indonesia maju," pungkasnya.***

Editor: M Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x