Angin Kencang di Indragiri Hilir, Bayi Empat Bulan dan Dua Warga Jadi Korban

- 17 April 2021, 22:59 WIB
Angin kencang menerjang Kabupaten Indragiri  Hilir Provinsi Riau merusak rumah dan bangunan lannya serta menyebabkan jatuhnya korban seorang bayi dan warga lainya, Kamis 14 April 2021
Angin kencang menerjang Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau merusak rumah dan bangunan lannya serta menyebabkan jatuhnya korban seorang bayi dan warga lainya, Kamis 14 April 2021 /Dok. BNPB

INDOBALINEWS - Angin kencang yang menerjang wilayah Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mengakibatkan korban seorang bayi berusia empat bulan dan warga lainnya

Bencana terjadi pada Kamis 15 April 2021/pukul 16.30 WIB mengakibatkan 2 orang mengalami luka-luka dan 18 KK terdampak atas bencana yang dipicu oleh faktor cuaca.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati menyebutkan, dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir per Jumat 16 April 2021 pukul 23.47 WIB, kerugian yang ditimbulkan atas dampak angin kencang tersebut meliputi 9 rumah rusak ringan.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Kabarkan Sang Istri Atalia Praratya Positif Terpapar Covid-19

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Refly Harun: Ahok Tidak Penuhi Syarat Menjadi Menteri

Baca Juga: Serukan Perdamaian Seluruh Selat Taiwan, AS dan Jepang Yakin Demokrasi Menang di Abad 21

"Ada sembilan rumah rusak berat, 1 Kantor Posyandu rusak ringan, 1 Kantor Desa Sangkar rusak ringan dan 10 tiang listrik tumbang," sebut Aditya dalam siaran pers diterima IndoBaliNews, Sabtu 17 April 2021.

Sejauh ini, BPBD setempat melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu membersihkan puing rumah yang rusak dan melakukan evakuasi serta mendistribusikan bantuan logistik kepada para korban terdampak.

Baca Juga: Kopassus Turun ke Jalan Bagikan Hidangan Takjil Jelang Buka Puasa di Bali

Baca Juga: Gubernur Koster Harapkan Kolaborasi Tinju dan Kepariwisataan Menjadi Destinasi Wisata di Bali

Aditya menambahkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dan berlaku Sabtu (17/4) hingga Minggu (18/4).

Sejumlah wilayah yang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Bali Provinsi Tertinggi Program Vaksinasi, 600 Ribu Penduduk Divaksin Covid-19 Tahap Pertama

Baca Juga: Menteri Trenggono Ingin Sektor Perikanan Pekalongan Menggeliat seperti Era 90 an

Karena itu, setelah melihat informasi perkembangan prakiraan cuaca tersebut, pihaknya pemerintah daerah setempat dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu seperti meningkatkan kesiapsiagaan, melakukan koordinasi dengan Forkopimda dan lintas instansi terkait.

Pemda agar  mempersiapkan sarana dan prasarana penanganan darurat, memberikan informasi kepada masyarakat dan melakukan upaya penyelamat terpadu dalam tanggap darurat bencana. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x