Serukan Perdamaian Seluruh Selat Taiwan, AS dan Jepang Yakin Demokrasi Menang di Abad 21

- 17 April 2021, 21:58 WIB
Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu di Washington Jumat, 16 April 2021.
Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu di Washington Jumat, 16 April 2021. /Reuters via Straits Times/

INDOBALINEWS - Amerika Serikat dan Jepang menyerukan 'perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan dan meyakini kemenangan demokrasi di Abad le-21

Hal ini tertuang dalam pernyataan bersama setelah adanya pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Jumat, 16 April 2021 waktu setempat.

PM Jepang menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Joe Bide di Washington. Pertemuan mereka menggarisbawahi pentingnya kawasan Indo-Pasifik bagi kebijakan AS dan Jepang.

Baca Juga: KKP Dorong Produk Olahan Ikan Brownies Tingkatkan Konsumsi Masyarakat akan Ikan

Baca Juga: Kopassus Turun ke Jalan Bagikan Hidangan Takjil Jelang Buka Puasa di Bali

Baca Juga: Gubernur Koster Harapkan Kolaborasi Tinju dan Kepariwisataan Menjadi Destinasi Wisata di Bali

Kedua pemimpin dunia itu mengakui kekuatan aliansi mereka dan berjanji untuk bersama-sama menghadapi tantangan dari China, yang sikapnya yang semakin tegas di wilayah tersebut membuat kedua negara gelisah.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama menghadapi tantangan dari China dan masalah-masalah seperti Laut China Timur, Laut China Selatan, serta Korea Utara, untuk memastikan masa depan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Biden pada konferensi pers bersama di White House Rose Garden.

"Kami akan bekerja sama untuk membuktikan bahwa demokrasi masih bisa bersaing dan menang di abad ke-21," ujarnya Dikutip dari Straits Times.

Baca Juga: Larangan Mudik, Doni Monardo: Kita Tidak Ingin Silaturahmi Berakhir Kehilangan Orang yang Dicintai

Baca Juga: Bali dan Sembilan Daerah Rawan Gempa hingga Tsunami, BMKG: Tingkatkan Pengetahuan Mitigasi Bencana

Kedua pemimpin negara itu menegaskan kembali komitmen mereka untuk melawan 'intimidasi' China di Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan dalam pembicaraan yang luas.

Pertemuan ini, pertama kalinya para pemimpin tertinggi AS dan Jepang secara eksplisit menyebut Taiwan dalam pernyataan bersama mereka sejak tahun 1969.

Pada bulan Maret lalu, menteri pertahanan dan luar negeri mereka AS dan Jepang sama-sama 'menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan'.

Baca Juga: Menteri Trenggono Ingin Sektor Perikanan Pekalongan Menggeliat seperti Era 90 an

Baca Juga: Mabes Polri Ungkap Ratusan Konten Mengandung SARA Didominasi Pengguna Twitter dan Facebook

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri untuk dipersatukan kembali, bahkan dengan kekerasan jika perlu. China juga semakin banyak mengirim pesawat tempur ke wilayah udara Taiwan.

Sementara itu, Tokyo melihat tindakan Beijing sebagai upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Selatan, serta sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri.

Washington dan Tokyo mengatakan, mereka mendorong resolusi damai masalah lintas selat dalam pernyataan panjang hari Jumat, berjudul "kemitraan global AS-Jepang untuk era baru".

Dokumen ini disebut Yoshihide Suga sebagai pos panduan untuk aliansi mereka. Dokumen itu dikeluarkan beberapa jam setelah Joe Biden menjamu Yoshihide Suga untuk pembicaraan di Washington. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x