Sebut Pengkritik KPK Otak Sungsang, Said Didu Usul Gaji Mochtar Ngabalin Dinaikkan

- 14 Mei 2021, 20:31 WIB
Said Didu Komentari Aksi UAS Galang Dana Buat Beli Kapal Selam
Said Didu Komentari Aksi UAS Galang Dana Buat Beli Kapal Selam /Tangkapan Layar Youtube ILC/

INDOBALINEWS - Ucapan keras Tenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespon pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas soal 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan menuai kontroversi di masyarakat.

Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu melalui akun twitternya @msaid_didu, langsung memberi sindiran pedas kepada Ngabalin.

"Jika tugas pak Ngabalin sbg pejabat @KSPgoid, termasuk bekata-kata kasar ke pihak yg mengeritik pemerintah, maka saya usulkan gajinya dinaikkan," cuit Said Kamis 13 Mei 2021.

Said melanjutkan, usulan gaji Ngabalin dinaikkan mengingat resiko tugasnya tersebut sangat tinggi.

"krn termasuk resiko warisan nama jelek kpd keluarga  - bahkan bisa sampai ke akhirat krn dosa," tulisnya.

Tidak hanya Said, Eksponen gerakan mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti bahkan melontarkan cuitan tak kalah pedasnya dalam akun @motizenchannel.
 
"Sobat, aku sangat bingung dengan Ali Mokhtar Ngabalin yg otak & lidahnya kok bisa begitu cepat alami mutasi setelah jadi bagian dari Sinuhun & Elbepe," katanya yang diretweet banyak oleh netizen.

Karena itu, dia menanyakan, apakah lingkungan di sana sedemikian busuk sehingga otak & lidah pejabat negara dalam merespon kritik, sangat tidak pantas diucapkan.

Ekonom Faisal Basri yang kini tengah melakukan aksi penarikan saldo di bank BUMN itu, menyatakan, dalam meladeni kritik ada kamus bagi penguasa.

"Kamus penguasa: beda dengan penguasa = terpapar radikalisme," cuitnya di akun media sosial @FaisalBasri.

Sebelumnya, Tenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespon pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas tentang 75 anggota KPK yang dinonaktifkan.

“Otak sungsang yang gini merugikan persyarikatan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin di Twitter-nya Kamis (13/5/2021).

Dia menilai bahwa pernyataan Busyro merugikan nama baik Muhammadiyah. Kata Ngabalin, Busyro lebih cocok berada di Partai Politik bukan menjadi pimpinan Muhammadiyah. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x