Jokowi Ingin Ainun Najib Mengabdi di Tanah Air, NU Juga Punya Sejumlah Kader Cerdas Lain yang Kerja di LN

- 4 Februari 2022, 16:15 WIB
Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) /PBNU

Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana Kapitasi Puskesmas di Kota Mataram, Penyidik Temui BPKP NTB

3.Miftakhul Huda. Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah adalah seorang pelajar yang amat tekun. Ia mengaku terinspirasi dari dua sosok ilmuwan penting, yakni Alberth Einstein dan Ibnu Sirin. Ia ingin seperti mereka, saban hari menulis pengetahuannya yang tak kunjung habis. Karenanya, ia terus membaca dan belajar hingga dapat meneruskan studinya pada jenjang Diploma Dua (D2) di Japan Electronic College dengan beasiswa Monbugakusho, sebuah beasiswa bonafid yang banyak diinginkan para pelajar seluruh dunia.

Ia pun terbang ke Jepang pada tahun 2005, meskipun sebelumnya, ia telah berkuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri (STAN). Kemudian, ia menamatkan studi sarjananya pada bidang teknik listrik dan elektronik pada tahun 2010, masternya di bidang teknik industri tahun 2012, dan doktornya di bidang nano teknologi, semi konduktor, dan sel matahari pada tahun 2014 di Universitas Gunma, Jepang.

Ia merampungkan Huda studi doktoral  dalam waktu dua tahun pada usia 27 tahun. Perjalanan ilmiahnya terus berlanjut dengan menjadi mahasiswa posdoktoral di Japan Society for the Promotion of Science (JSPS). Kemudian, ia bekerja di perusahaan NBC Meshtec Inc. sampai tahun 2016.

Ia lantas masuk di JST sebagai mahasiswa posdoktoral pada 2016-2018 dan peneliti pada tahun 2018-2021 pada program ERATO. Pada April 2021, Huda memulai pekerjaan baru sebagai Asisten Profesor di Universitas Nagoya, Jepang. Di tengah kesibukannya sebagai peneliti di Japan Science and Technology Agency (JST), Tokyo Institute of Technology, ia mengkhidmahkan dirinya sebagai Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.

Baca Juga: Kenali Gejala Omicron, Kebanyakan Mengalami Nyeri dan Gatal Tenggorokan

4.Hendro Wicaksono. Ia adalah Wakil Katib Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman. Kader cerdas NU ini adalah dosen terbaik dengan penghargaan Teacher of The Year dari kampus tempat dia mengajar, Universitas Jacobs, Bremen, Jerman. Penghargaan tersebut diberikan pada September 2020, berdasarkan penilaian para mahasiswanya yang berasal dari mancanegara lintas benua sejak September 2019 lalu, hingga Juni 2020.

Hendro juga dosen terbang Universitas Airlangga, Surabaya yang menerapkan konsep Nahdlatul Ulama, yakni memosisikan diri di tengah perbedaan karakter dan budaya para mahasiswanya di Jerman. Akademisi dan praktisi teknik industri menyadari, satu model pembelajaran saja yang diterapkan rasanya tidak adil. 

“Jadi kalau di Nahdliyin ada adab menuntut ilmu. Dosennya harus punya adab juga. Yang saya terapkan itu prinsip adab secara umum, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dengan beda-beda kultur saya setting customize supaya masing-masing mendapat porsinya,” terang pria asal Sidoarjo, Jawa Timur yang juga Kepala Grup Penelitian Manajemen Data Intelijen untuk Industri 4.0 (INDEED).

Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Bali Layani Penerbangan Reguler Perdana Internasional dengan Prokes Ketat

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah