IGIS 2022: Pintu Masuk Membangun Reputasi Kuliner Indonesia Lewat Indikasi Geografis

- 15 Mei 2022, 15:42 WIB
Webinar Peluncuran Indonesia’s Geographical Indication Show (IGIS) 2022 pada Jumat 13 Mei 2022.
Webinar Peluncuran Indonesia’s Geographical Indication Show (IGIS) 2022 pada Jumat 13 Mei 2022. /Dok DJKI

IG merupakan tanda yang digunakan pada produk yang memiliki asal geografis tertentu dan memiliki karakteristik, kualitas serta reputasi yang dipengaruhi oleh lingkungan geografis sehingga ada hubungan yang sangat jelas antara produk dengan asal tempat produknya.

Baca Juga: Analog Switch Off atau ASO, Keluarga Kurang Mampu di Denpasar Dapat Set Top Box Gratis

"Ini merupakan pendekatan baru yang melibatkan para pegiat di bidang kuliner, brand activist, retailer dan influencer sehingga meningkatkan pendaftaran Indikasi Geografis dan memfasilitasi pengembangan serta pemasaran produk-produk Indikasi Geografis melalui pendekatan perjalanan kuliner. Harapannya, pasar lokal dan internasional semakin mengapresiasi produk Indonesia yang berlabel indikasi," ungkap Kurniaman.

Di acara yang sama Ni Made Ayu Marthini, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan menyatakan sudah saatnya produk Indonesia berindikasi geografis dipromosikan lebih gencar.

Baca Juga: Jatuh dari Kapal Australia Menuju Vietnam, WNA Turki Terdampar di Perairan Bali

"Kegiatan ini akan memberikan keuntungan nyata bagi petani, menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis".

Diangkat juga soal membangun kuliner Indonesia untuk menghasilkan reputasi, kualitas dan karakter tertentu lewat Indikasi Geografis menjadi tujuan bagi Indonesia’s Brand Activist Network (IBAN) untuk mengembangkan dan mendukung perkembangan brand lokal di daerah masing-masing.

 

Baca Juga: Catat Sejarah: Bali Tuan Rumah Vespa World Days 2022, Indonesia Jadi Negara Pertama di Luar Eropa Sejak 1954

Dalam giat tersebut William Wongso menegaskan, sejarah rempah merupakan komoditi perdagangan zaman penjajahan Belanda yang memberikan pengaruh pada budaya kuliner yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x