INDOBALINEWS - Selama delapan bulan terakhir di tahun 2022, penanganan operasi SAR masih didominasi kecelakaan di perairan.
Untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman untuk para personel SAR. Demikian dikatakan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E.,M.A.P saat menutup kegiatan peningkatan kompetensi scuba diving open water yang telah dilaksanakan selama tiga hari pada Kamis 29 September 2022 di Pantai Tulamben.
"Melihat dari data operasi SAR tahun 2022 selama delapan bulan terakhir, penanganan masih didominasi kecelakaan di perairan. untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman" ujarnya yang dikutip Jumat 30 September 2022.
Baca Juga: Kabar Bali United: Tak Diperkuat Sejumlah Pilar Penting, Ini Respon Berkelas Kapten Fadil Sausu
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pencarian bawah air kepada Rescuer Basarnas Bali ini bekerja sama dengan PT. Gandamayu Blue Water sebagai penyedia jasa pelatihan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, S.E.,M.A.P. mengungkapkan bahwa pelatihan peningkatan kompetensi scuba diving ini sangat memberikan manfaat yang besar khsusnya kepada tenaga penolong (rescuer) Basarnas Bali.
Baca Juga: Konjen Tiongkok Denpasar Bantu Perangkat Penanganan Bencana Untuk Bali
"Melihat dari data operasi SAR tahun 2022 selama delapan bulan terakhir, penanganan masih didominasi kecelakaan di perairan. untuk itu perlu ditingkatkan pelatihan basic penyelaman" ujarnya.
Dirinya menjelaskan, latihan open water ini merupakan latihan tingkat awal bagi seorang penyelam. Peserta pelatihan diperkenalkan cara memilih dan memelihara peralatan selam, mempelajari tekanan dibawah air, beradaptasi dengan peralatan serta menghadapi keadaan darurat. Untuk level ini penyelam hanya boleh menyelam hingga kedalaman 18 m.