MenkoperasiUKM Teten Masduki, Mendagri, BUMN dan Kemenparekraf Bantu UMKM Naik Kelas

- 1 Oktober 2022, 14:53 WIB
Teten Masduki di Bali
Teten Masduki di Bali /Dok. Yudi

 

INDOBALINEWS - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) RI Teten Masduki mengatakan kesulitan pelaku usaha UMKM naik kelas karena kebanyakan pelaku UMKM supply chain atau rantai pasok terbatas, produk umpama kuliner sama jadi market terbatas, kompetitor banyak bahan baku terbatas.

Pihaknya bersama Kemenparekraf, BUMN dan Kementrian Dalam Negeri berkolaborasi untuk membantu para pelaku UMKM naik kelas.

Baca Juga: Pengumuman Penting untuk Pelaku UMKM Ekraf, Ada Platform Baru Urus Izin Usaha yang Lebih Mudah

"Nanti ini pendekatannya dengan cara inkubasi, kami sudah ada Perpres kewirausaan, kami ber empat saya ketuanya, wakilnya Erik Tohir Menteri BUMN, terus Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan Menteri Dalam Negeri. Kami ada tiga strategi. Pak Mendagri nanti mendorong dari usaha mikro informal ke formal, dari yang tadinya tidak memiliki badan usaha tidak mengakses pembiayaan formal tidak punya ijin edar ini diurus semuanya. Yang kedua pak Sandi dari yang mikro naik ke usaha kecil. Mikro itukan 2 Milyar kebawah omsetnya. Kalau Menteri BUMN kontribusinya dari kecil ke menengah", jelas Teten selepas meresmikan Smesco Hub Timur di Nusa Dua, Bali, Jumat 30 September 2022.

Baca Juga: Ratusan Pengusaha Malaysia Bantu Kembangkan UMKM Indonesia

Untuk sektor ini dikatakan yang bisa didorong naik kelas tidak terlalu banyak, tapi bagaimana ini tetap bisa bertahan, bisa survive menghidupi keluarganya.

"Untuk yang naik kelas target kita sampai 2024 itu 1 sampai 1,4 juta pelaku UMKM," jelasnya.

Struktur ekonomi di Indonesia tambah Teten sebanyak 99,9 persennya adalah pelaku UMKM. Dari jumlah itu, 96 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro.

"Bakpia patok, Bakso, Kripik kripikan itukan palingan di mikro," jelas Teten.

Aktivis anti korupsi dan mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) tersebut menambahkan UKM dapat disebut naik kelas apabila ada peningkatan kelas usaha pasar lebih luas. “Indikatornya juga ada perubahan yang awalnya penerima KUR (kredit usaha rakyat) menjadi penerima kredit komersial,” tutupnya. ***


Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x