Larangan Mudik 2021, Bali Bidik Wisatawan Lokal dengan Menerapkan Protokol Kesehatan lebih Ketat

7 Mei 2021, 14:20 WIB
Menjelang sunset di Pantai Kuta, Bali. /Shira Ade

INDOBALINEWS – Kalangan pelaku usaha pariwisata di Bali sudah lama menunggu kembalinya aktivitas pariwisata.

Mereka juga berharap, kecipratan rezeki saat libur panjang Idul Fitri, tetapi nyatanya pemerintah melarang mudik dan perjalanan pada 6-17 Mei 2021.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali mendukung langkah pemerintah pusat yang melarang mudik untuk mencegah penyebaran CovidD-19.

Baca Juga: Bantu Pemulihan Pariwisata, BHA Getol Jalankan Program 'Bali is My Life'

Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan larangan mudik dan penyekatan di sejumlah titik tentu berakibat terhadap sepinya wisatawan yang berkunjung untuk menikmati libur lebaran di Pulau Dewata.

"Meski aturan penyekatan tersebut berdampak pada penerbangan sepi hingga jumlah wisatawan berkurang, kami memahami tujuan dari larangan mudik itu adalah untuk mencegah pemaparan penularan covid-19 yang lebih meluas," kata Astawa, dikutip dari Antaranews, Jumat 7 Mei 2021.

Menurut Astawa kalangan penlaku usaha pariwisata hendaknya fokus pada pasar wisatawan lokal dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, seperti masker, mencegah kerumunan, dan sebagainya.

"Meski dibuka untuk wisatawan lokal, namun kami minta para pelancong yang akan mengisi waktu liburan di Bali tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19," katanya.

Baca Juga: Labuan Bajo Perluas Destinasi, Vasanta Group Bangun Proyek Wisata Terpadu Mawatu Pantai Batu Cermin

Langkah menyasar pasar lokal dan domestik ini dimaksudkan untuk pemulihan ekonomi saat libur lebaran dengan tetap protokol kesehatan yang lebih ketat.

Dinas Pariwisata Bali sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, agar beberapa pertemuan MICE dapat dilakukan di Pulau Dewata Bali dengan tujuan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

"Saat ini selain memfokuskan wisatawan untuk datang, Bali juga sedang fokus dalam pengamanan masalah penyebaran Covid-19, hal ini dilakukan guna mempersiapkan pembukaan destinasi wisata Pulau Bali bagi wisatawan mancanegara," kata Astawa.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kontribusi wisatawan local terhadap perekonomian Indonesia lebih bernilai dari kontribusi wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Bali Millionaire Race 2021Momentum Yakinkan Kesiapan Pulau Dewata Menerima Wisatawan Kembali

Kata Sandiaga kontribusi wisatawan local terhadap perekonomian negara mencapai hampir lima persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Kontribusi wisatawan nusantara terhadap perekonomian kita Rp1.400 triliun sampai Rp1.500 triliun, hampir lima persen PDB kita. Sementara itu, kontribusi wisatawan mancanegara hanya Rp275 triliun sampai Rp300 triliun,” katanya.

Menurut Sandiaga penting menarik minat wisatawan lokal dengan peningkatan pelayanan dan fasilitas terhadap pemulihan ekonomi nasional pasca-Covid-19.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler