Rektor UI Panggil BEM soal Sindir Jokowi, Ulil Abshar: Apalagi Tiga Periode

- 28 Juni 2021, 08:56 WIB
Unggahan BEM UI yang menyebut Jokowi 'The King of Lip Service' berujung pemanggilan oleh pihak Rektorat UI.
Unggahan BEM UI yang menyebut Jokowi 'The King of Lip Service' berujung pemanggilan oleh pihak Rektorat UI. /Foto: Dok. BEM UI/

INDOBALINEWS - Kasus pemanggilan klarifikasi terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) BEM oleh pihak Rektorat Universitas Indonesia terkait unggahan poster yang menyindir kepemimpinan Presiden Jokowi menuai beragam tanggapan termasuk intelektual NU Ulil Abshar-Abdalla.

Dalam uanggahannya di akun @ulil mengatakan, apa yang dilakukan Rektor UI, tidak mungkin terjadi jika tidak ada iklim politik dan model kekuasaan yg berasal dari presiden.

Baca Juga: Kepala Desa Joget Dangdut saat Pandemi di Grobogan, Gubernur Ganjar: Harus Diproses, Ndak Bener Itu

"Baru dua periode saja, ada mahasiswa "nyindir" pemerintah langsung dipanggil rektor," cuit Ulil dilansir dari akun twitternya Senin 28 Juni 2021.

Baca Juga: Bandingkan dengan Sikap Obama, Presiden Jokowi Dinilai Tidak Tegas soal Jabatan Tiga Periode

Dia melanjutkan dengan kalimat retoris, Apalagi tiga periode. Njuk terus gimana rupa negeri ini di masa depan? Sedih ya.

"Wis, ndangdutan saja, nek ngritik saja ndak boleh, cung. Ikut mazhabnya cah nom kae," unggahnya yang mendapat banyak tanggapan.

Pada unggahan lainnya, Ulil Abshar meyatakana, kasus ini terjadi di kampus kuning (UI).

Baca Juga: Marah Ditegur Pengendara Lain, Seorang Bapak di Bekasi Minta Dasar Hukum Larangan Merokok saat Berkendara

"Atau justru karena kampus kuning ya, sehingga menjadi target khusus untuk "dikontrol"? Kalau kampus hijau, merah, coklat, ungu, biru, jingga, dll sih mungkin ngga terlalu diperhatikan ya," tukasnya.

Warganet Alpi dalam akun @papialfi membalas cuitan Ulil Abshar-Abdalla beberapa menit lalu.

"yang manggil mahasiswa si rektornya, yang salah tetep Jokowinya, selamat pagi hati yg penuh dengki," tukas dia.

Baca Juga: Pemuda di Kendari Ditangkap Gara gara Meminta Warga Jangan Mau Divaksin

Kasus yang terjadi juga mendapat tanggapan Ekomom Senior Dr. Rizal Ramli yang meretweet cuitan Hendri Satrio dalam akun satriohendri.

"Bingung saya dengan individu yang masih membandingkan rezim sekarang dengan rezim Orba, ya gak bisa dibandinginlah, rezim ini ada karena orba runtuh, maka kewajiban rezim ini agar tidak seperti orba, menjaga semangat reformasi, demokrasi, bukannya merasa better than Orba #Hensat," tulisnya.

Dan INI terjadi di kampus kuning lho. Atau justru karena kampus kuning ya, sehingga menjadi target khusus untuk "dikontrol"? Kalau kampus hijau, merah, coklat, ungu, biru, jingga, dll sih mungkin ngga terlalu diperhatikan ya.Mungkin," demikian Ulil.

Baca Juga: Bangun Keterbukaan soal Pendidikan Seks, Yuni Shara Izinkan Anaknya Nonton Film Dewasa

Sementara aktivis JJ Rizal di akun @JJRizal menilai jika mahasiswa kritik dipanggil rektorat dicap menyalahi aturan, itu tandanya kampus bukan tengah memperkuat kebebasan akademik.

"Tetapi memperkuat kekuasaan dengan pembungkaman," tutupnya. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: Twiter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x