Yuk! Ikut ITTSU di Pantai Jerman Bali, Terobosan Strategis Genjot Pemulihan Pariwisata dan Ekraf

- 2 Maret 2023, 06:45 WIB
Tim penyelenggara ITTSU saat jumpa pers di Bali Tourism Media Center Rabu 1 Maret 2023.
Tim penyelenggara ITTSU saat jumpa pers di Bali Tourism Media Center Rabu 1 Maret 2023. /Shira Indobalinews

 

 

INDOBALINEWS - Geliat industri pariwisata Bali sejak kembali dibukanya ijin perjalanan ke luar negeri oleh sejumlah negara kembali membuat perekonomian bergerak lagi meski tak sekencang dulu.

Diawali dengan sejumlah event internasioanl yang digelar online maupun hybrid menambah sinar cerah menyeruak bagi Pulau Dewata yang masih sangat berharap pada pariwisata.

Nama Bali semakin menjual kembali untuk beragam event. Dan sejumlah event ini membuat Bali serasa hidup kembali.

Baca Juga: Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 2 Maret 2023: Waspada Hujan Petir di Siang Hari Semeton !

Seperi yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun bahwa semakin banyak event semakin bagus untuk Bali yang tengah bangkit pascapandemi.

"Semakin banyak event semakin bagus untuk Bali untuk kembali meyakinkan para turis bahwa Bali tempat aman dan nyaman untuk berlibur, mengadakan acara hingga konferensi,' ujar Tjok Bagus Pemayun saat jumpa pers Event Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) di Bali Tourism Media Center Rabu 1 Maret 2023.

Dikatakan juga bahwa dengan banyaknya event maka harapan agar lenght of stay wisatawan di Bali semakin panjang.

Baca Juga: Piala Asia U20 2023: Timnas Indonesia U20 Keok di Tangan 10 Pemain Timnas Irak

"Apalagi saat ini pemerintah Bali tengah berupaya mewujudkan Bali menjadi tempat kunjungan wisatawan yang berkualitas dan bermartabat. Untuk itu dibutuhkan kobarasi banyak pihak," imbuhnya.

Kolaborasi ini juga yang menjadi core acara ITTSU yang merupakan sebuah kegiatan yang bersifat ajakan, seruan, dan sekaligus undangan kepada seluruh komponen pembangunan pariwisata, baik pemerintah, pengusaha/investor, dan masyarakat) untuk bergerak maju bersama-sama membangun kembali industri pariwisata Bali.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Bali Sosialisasikan Layanan Apostille, Apa Itu?

Dikatakan oleh Ketua Panitia ITTSU Sugianto event ini merupakan bentuk kolaborasi semua pihak untuk mempercepat pemulihan pariwisata Bali.

"Event ini dirancang menggunakan pendekatan pada 3 unsur utama yang saling berkaitan, yaitu kekayaan alam dan keragaman budaya, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," ujar Sugianto yang juga hadir dalam jumpa pers didampingi oleh Penanggungjawab ITTSU Fransiskus Adi Rahmawan, dan Penasehat Made Badra.

Baca Juga: Ini Harga BBM Non Subsidi yang Baru, Berlaku Per 1 Maret 2023

Jumpa pers ITTSU di Bali Tourism Media Center Rabu 1 Maret 2023.
Jumpa pers ITTSU di Bali Tourism Media Center Rabu 1 Maret 2023. Shira Indobalinews

Lebih lanjut dikatakannya kegiatan ini juga bertujuan untuk menyatukan visi dan misi serta arah kebijakan pembangunan pariwisata, membranding dan mempromosikan industri kreatif, mengkapanyekan upaya perlindungan, pelestarian, dan pemajuan budaya daerah serta perbaikan pola pikir terhadap budaya dan wahana edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi para generasi muda seiring dengan perkembangan jaman.

"ITTSU bermaksud untuk memberikan terobosan strategis guna membantu mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif; membantu memberantas kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan kesenjangan, membangun ketahanan agar dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," beber Sugianto.

Baca Juga: Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Saluran Irigasi Subak, Tampak Cukup Umur dan Sudah Ada Perawatan

ITTSU yang merupakan salah satu Calendar of Event yang diselenggarakan oleh Indonesia Dwipa Tourism & Industry (IDTI) di Kabupaten Badung Propinsi Bali akan digelar pada tanggal 4 –8 Mei 2023 di Pantai Jerman , Wanasegara, Kuta-Bali, Indonesia.

Acara kegiatan ITTSU terdiri dari 4 kelompok yang dikemas secara holistic dan terpadu,, yaitu Konferensi Pariwisata dan Budaya (Conference on Tourism and Culture), Table Top & Exhibition, Festival Budaya Indonesia, dan Penerapan Teknologi Informasi digitalisasi (D4.0 – G5.0). 

Ditambahkan juga oleh Made Badra yang jiga mantan Kepala Dinas Pariwisata Badung bahwa kegiatan ini akan digelar unik dan beda dari sejumlah event lainnya.

Baca Juga: Selama Ini Kamu Salah Kaprah, Begini 2 Tips Mencuci Jeans di Rumah yang Benar

Salah satu keistimewaan adalah pengambilan venue di Pantai Jerman, pantai indah yang berada satu gatis pantai dengan pantai pantai favorit di Bali seperti Pantai Kuta dan Legian.

"Diharapkan event ini memberikan dampak “multiplier effect” ke sektor industri penunjang pariwisata, misalnya transportasi, akomodasi, event organizer, industri kreatif (UMKM), dan lain-lainnya," ujar Badra.

Acara ini juga bertujuan untuk mencegah dan mengatasi masalah yang terjadi sebagai langkah antisipatif dalam pembangunan sekaligus untuk mendapatkan pengarahan visi dan misi serta arah kebijakan pembangunan pariwisata nasional dengan melibatkan elemen-elemen penopang kepariwisataan, misalnya pemerintah, pelaku / pengusaha pariwisata, akademisi, peneliti, asosiasi, media, tokoh masyarakat serta elemen pendung lainnya.

Disamping itu, acara konferensi juga untuk meningkatkan kekompakan dan menggerakkan kolaborasi agar bisa bergotong royong dalam menjalankan roda perekonomian semakin baik dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Apa Itu Sindrom Tourette yang Bikin Lewis Capaldi Mendadak Berhenti Nyanyi di Atas Panggung?

Dalam event ini digelar juga Business meeting (Table top )& Familiarization trip (Famtrip) diselenggarakan sebagai ajang pertemuan yang kondusif antara Buyer dan seller baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Di kegiatan ini, kita akan mendapatkan peluang untuk bertemu dan bekerja dengan orang-orang hebat dari berbagai profesi, misalnya agent biro perjalanan, pengusaha hotel dan restaurant, pengelola destinasi dan daya tarik wisata, EO, WO, pengusaha industri kreatif (UMKM), dan lain-lain.

Peluang ini bisa untuk menunjukkan dan mempromosikan bisnis, membranding produk, mengenalkan produk baru, memelihara hubungan bisnis yang ada, menarik pelanggan baru, dan mengikuti tren pasar dalam pengembangan produk.

Baca Juga: KM Bahari Nusantara yang Bawa Korban Tenggelamnya KM Linggar Petak 89

Konsep Meeting Business to Business (B2B), Busniness to Customer (B2C) merupakan bentuk kolaborasi dan langkah kongkrit yang paling efektif untuk menjawab tantangan besar ini dengan dampak yang nyata tanpa meninggalkan marwah jati diri sebagai bangsa yang berdudaya.

Kemudian, Festival Budaya Indonesia diselenggarakan sebagai ajang untuk pemajuan dan pemanfaatan keragaman budaya yang unik dan luhur.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan yang tak kalah penting dalam kegiatan ini.

Baca Juga: 2 Mayat Wanita Dicor di Sebuah Rumah, Posisi Mengerikan di Bawah Tangga Bikin Merinding

Penerapan teknologi informasi dalam era Revolusi Industri 4.0 telah memberikan kemudahan dan dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan dalam sebuah negara, termasuk kemudahan dalam mempromosikan pariwisata.

Salah satu topik yang berkembang dalam dunia pariwisata modern adalah digital tourism. Industri 4.0 dijadikan sebagai paradigma industri baru yang mencakup serangkaian perkembangan industri di masa depan dengan penggunaan unsur teknologi terkini seperti Cyber Physical System, Internet of Things (IoT), Robotics, Big Data, Cloud Manufacturing, Augmented Reality (AR), dll., yang memungkinkan lingkungan industri akan semakin cerdas.

"Diharapkan kepada pemerintah bekerjasama dengan semua elemen pelaku pariwisata baik itu pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk turut berpartisipasi dan bergotong royong melalui event ini agar dapat berjalan dengan baik dan manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat," tutur Sugianto.

Baca Juga: Mantan Mertua Jadi Dalang di Balik Pembunuhan Abby Choi, Ternyata Tak Terima Gegara Hal Ini

Untuk itu Tjok Pemayun berharap event ini bisa menjadi pilot project daerah lain bagaimana mengkolaborasikan banyak pihak untuk mensuport industri pariwisata sembari mempromosikan kekuatan budaya.  

Dikatakannya ke depannya event ini akan dilihay sejauh mana memberi impact sehingga mampu menjadi salah satu event dalam rangkaian event nasional yang sudsh ada di Bali.

"Akan diupayakan masuk dalam the series event nasional di Bali seiring mampu memberi impact bagus," tutup Kadinas.***

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x