Di Tengah Pandemi, Rental Papan Selancar di Bali Tak Berkutik

- 12 September 2020, 16:39 WIB
Yusuf (tiga dari kiri) tengah duduk santai bersama teman - temannya di pinggir pantai Kuta/ Zahra
Yusuf (tiga dari kiri) tengah duduk santai bersama teman - temannya di pinggir pantai Kuta/ Zahra /

INDOBALINEWS – Ombak yang tenang, angin semilir menemani siang di Pantai Kuta. Tidak banyak aktifitas selain melihat penjaja papan selancar yang duduk menanti tamu datang.

Ombak siang itu, seakan memanggil untuk segera bermain dengannya. Tapi hari ini tidak seperti biasnya, Pantai Kuta sepi seakan mati suri. Pandemi yang menghampiri Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu merubah segalanya.

Baca Juga: Liburan Sekaligus Belajar ke Pura Gunung Kawi Gianyar

Tidak ada aktifitas yang berarti, semua bertahan untuk tetap hidup. Yusuf pemilik dari Dawaves Surf, salah satu penyedia jasa rental papan selancar di Pantai Kuta terdampak pandemi Covid-19 berbagi cerita dengan indobalinews.com.

Ditemui di Pantai Kuta, pria asal Medan, Sumatra Utara ini sudah menggeluti jasa penyewaan papan selancar sejak 14 tahun silam.

Baca Juga: Villa Roku Seminyak Bali, Incaran Para Traveler

Sebelum pandemi, dalam sehari tak kurang dari 15 papan selancar ia mampu sewakan, namun belakangan dalam waktu seminggu ada yang menyewa satu papan selancar saja dirinya mengaku sudah beryukur.

“Saya mulai beroperasi lagi sejak 10 Juli 2020 lalu dari jam 07.00 wita hingga 18.00 wita,” ucapnya.

Yusuf berpose di papan selancarnya/ Zahra
Yusuf berpose di papan selancarnya/ Zahra

Ditanya tentang karyawan, ia selama ini mengajak lima orang tenaga dan kini hanya tinggal satu saja bersamanya. Bukan dirumahkan atau putus hubungan kerja (PHK), menurut pria kelahiran 1990 ini, empat rekan lainnya sementara ini memilih untuk pulang kampung. “Saya tidak melakukan itu, sementara mereka meminta untuk pulang kampung karena wisatawan sepi,” tandasnya.

Baca Juga: Wisata Taman Jinja Bernuansa Ala Jepang Ada di Besakih Bali

Diakuinya, pasca pandemi ia mengalami penurunan omset hingga 99 persen, tidak ada kerjaan lain selain usaha itu. “Tidak ingin mencoba usaha lain, masih bertahan dulu pada usaha ini,” lanjut bapak satu anak ini.

Hampir 4 bulan Pantai Kuta tidak diwarnai para surfer yang melenggang di atas deburan ombak, ia bahkan sangat rindu dengan suasana sebelumnya. “Ya mau bagaimana lagi, kita hanya bisa berpasrah dan iklas untuk menjalani ini,” terangnya.

Baca Juga: Bukit Kursi, Surga Tersembunyi di Bali Utara

Terkait tatanan kehidupan era baru, Yusuf pun sudah menerapkannya guna ikut mencegah penyebaran Covid-19. Ia juga berharap pandemi ini segara berlalu dan secara khusus keran pariwisata Bali segara dibuka kembali. “Semoga segera pulih pariwisata dan kehidupan di Bali,” tutupnya. (***)

 

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x