Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Melebihi Target 2023

- 24 Desember 2023, 09:40 WIB
Ilustrasi pariwisata Indonesia. Menparekraf mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia melampaui target di tahun 2023.
Ilustrasi pariwisata Indonesia. Menparekraf mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia melampaui target di tahun 2023. /pexels

Capaian-capaian tersebut berdampak pada masyarakat parekraf mendapatkan lapangan kerja kembali. Tercatat jumlah tenaga kerja pariwisata hampir 22 juta dan jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 24,3 juta.

"Adanya irisan lapangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif maka jumlahnya sudah 38 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga.

Baca Juga: Korban Kasus Investasi No Hoax di Lombok Timur capai 7.200 Orang, Satgas PASTI Tangkap 2 Tersangka

Lalu terkait dengan posisi pariwisata Indonesia di dunia internasional, Menparekraf Sandiaga menjelaskan, laporan TTDI terbaru dari World Economic Forum.

TTDI menempatkan Indonesia naik 12 peringkat menjadi posisi 32 di atas Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Indonesia juga berhasil berada di urutan pertama dalam Global Muslim Travel Index.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan realisasi investasi di sektor parekraf tahun 2023. Tercatat penanaman modal asing telah mencapai Rp8,70 triliun dan untuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp14,99 triliun.

Baca Juga: Penting! Ini Daftar Makanan yang Bisa Bantu Kulit Kamu Lebih Glowing, Yuk Simak

"Sehingga total investasi di semester pertama tahun 2023 sebesar Rp23,70 triliun," ujar Menparekraf Sandiaga.

Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga memaparkan tentang program kerja yang telah dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf di tahun 2023. Sesuai RPJMN, program strategis Kemenparekraf dibagi menjadi lima fokus indikator yakni pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan; peningkatan daya saing; penciptaan nilai tambah; transformasi digital, dan peningkatan produktivitas. Masing-masing fokus indikator tersebut dijalankan dengan berbagai turunan program.

Untuk pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, program yang dijalankan dimulai dari penyusunan naskah awal RIPPARNAS 2026-2040, standardisasi dan sertifikasi usaha, memaksimalkan publikasi kampanye #DiIndonesiaAja, serta penyiapan desa wisata berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah