Network
INDOBALINEWS - Pilkada Kabupaten Belu 2020 lalu, menyita perhatian publik. Maklum, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu Nomor Urut 1 Willybrodus Lay dan JT Ose Luan, yang merupakan calon petahana justru gagal menjadi juara.
Keduanya kalah dengan selisih hanya 247 suara dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu Nomor Urut 2 dr Taolin Agustinus, SpPd dan Drs Aloysius Haleserens, MM, yang meraih 50.623 suara.
Kekalahan tipis ini membuat incumbent melayangkan gugatan sengketa hasil Pilkada Belu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah melalui tahapan persidangan yang panjang, Hakim Konstitusi akhirnya membacakan keputusan, Senin 22 Maret 2021.
Baca Juga: Terkuak Misteri Pelaku Bom Makassar Adalah Pasutri Baru Nikah 6 Bulan
Baca Juga: Ini Kata Isteri Bams Eks Samsons, Soal Kabar 'Selingkuh Dengan Mertua'
Dalam putusannya, Hakim Konstitusi menguatkan keputusan KPU Kabupaten Belu terkait penetapan hasil perolehan suara Pilkada Belu 9 Desember 2020.
Putusan MK ini, disambut tunduk syukur sembari memberi "Tanda Salib, Tanda Kemenangan" di dahi, di dada bagian tengah, kiri dan kanan, oleh Taolin Agustinus yang mengikuti sidang secara virtual bersama pendampingnya Aloysius Haleserens, di War Room Akademi Bela Negara (ABN) Jakarta.
Dengan putusan ini, pasangan Taolin Agustinus dan Aloysius Haleserens resmi terpilih menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di perbatasan negara matahari terbit Timor Leste dengan Indonesia itu.
Diketahui, Taolin Agustinus merupakan sosok yang pernah terpilih sebagai "dokter teladan" tingkat Puskesmas se-Indonesia beberapa tahun silam. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah dusun di Desa Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Gaduh Wacana Impor Beras, Gde Sumarjaya Linggih: Bulog Jangan Cuci Tangan
Baca Juga: PMKRI Denpasar Mengutuk Keras Aksi Teror di Depan Gereja Katedral Makassar
Taolin Agustinus menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas di Pulau Cendana. Ia kemudian melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Selepas dari kota pelajar dan kota wisata Yogyakarta, ia melanjutkan kuliah spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, Taolin Agustinus mulai berkarir di kampung halamannya di Desa Halilulik sebagai dokter kepala Puskesmas hingga menjadi kepala RS Atambua, Ibukota Kabupaten Belu.
Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, 4 Warga Luka Bakar
Taolin Agustinus dikenal sebagai pekerja keras yang cerdas. Hingga kini, ia masih menjabat sebagai salah seorang ketua PB Ikatan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
Ia bertekad membawa masyarakat Belu mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Seluruh masyarakat juga ditargerkan mendapatkan akses atas air bersih.
"Saya tidak akan muluk-muluk. Kalau dua pekerjaan besar ini bisa saya tuntaskan, baru menyusul program-program lain yang telah saya sampaikan saat kampanye," tutur Taolin Agustinus.
Baca Juga: Terduga Pelaku Bom Makassar Pria dan Wanita Jaringan JAD, Pernah Beraksi di Filipina
Tentang kedua prioritas program kerja tersebut, Kepala Desk Hukum Bappilu DPP Partai NasDem Hermawi Taslim optimis dapat dilakukan dengan cepat oleh sang bupati.
Sebab sesungguhnya, menurut Hermawi Taslim, kedua hal tersebut merupakan kelanjutan dari apa yang pernah dikerjakan Taolin Agustinus sebagai dokter ketika masih menjabat sebagai kepala Puskesmas Halilulik dan kepala RSUD Belu.
"Beliau mengenal hampir setiap jengkal tanah kelahirannya. Jadi kita optimis. Masyarakat Belu akan dihantar ke tingkat pelayanan kesehatan yang prima, dan Partai NasDem sebagai partai yang menaungi sang dokter, juga akan all out memberikan dukungan," ujar wakil sekjend DPP Partai NasDem ini.
"Selamat melayani. Semoga juga akan menjadi Kepala Daerah Teladan sebagaimana Dokter Teladan yang pernah disandangnya. Kiranya semangat restorasi membawa masyarakat Kabupaten Belu lebih sehat, sejahtera," imbuh Hermawi Taslim.***
