Gus Umar : 'Ada ya Orang Gak Punya Hati dan Nurani dengan Sibuk Kampanye Jokowi-Prabowo 2024'

- 20 Juni 2021, 21:12 WIB
Cuitan Gus Umar./*
Cuitan Gus Umar./* //* mantra Sukabumi/Twitter.com

INDOBALINEWS - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang dikenal Gus Umar gerah juga dengan tingkah Direktur Eksekutif Indo Barometer yang terus mendorong Presiden Joko Widodo untuk tiga periode di Pilpres 2024.  

Dia menilai, Qodari telah membuat kegaduhan politik dengan mamaksakan Presiden Jokowi maju di Pilres mendatang.

"Ada ya orang gak punya hati dan nurani dengan sibuk kampanye Jokowi-Prabowo 2024," kata Gus Umar dikutip dari pikiran-rakyat.com, Minggu 20 Juni 2021.

Baca Juga: Banyak Hujatan dan Cobaan Hidup Tak Membuat Ayu Ting Ting Rapuh

Melalui akun pribadi yang di unggah, Sabtu, 19 Juni 2021, NU Gus Umar menilai sosok Muhammad Qodari bahkan layak ditangkap jajaran kepolisian karena melanggar undang-undang.

"Qodari ini mustinya ditangkap @DivHumas_Polri karena melakukan perbuatan melanggar UU. Kenapa polisi diam saja?," tulis Gus Umar di akun Twitter pribadinya @UmarAlChelsea.

Dalam unggahan yang lain, Gus Umar meminta Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan agar kegaduhan ini bisa diredam.

Baca Juga: Gus AMI: Pemerintah Harus Berani Karantina Wilayah yang Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

"Pak @erickthohir tolong dulu angkat si Qodari jadi komisaris?," tulis Tokoh NU itu.

Dia melanjutkan, mungkin dengan diangkatnya dia jadi komisaris Qodari bisa berhenti bikin gaduh politik di negara ini karena maksain Jokowi dan Prabowo di 2024.

"Di saat pandemi lagi ganas-ganasnya bunuh yang meninggal dan positif Covid. Ada ya orang gak punya hati dan nurani dengan sibuk kampanye Jokowi-Prabowo 2024," tulisnya lagi.

Baca Juga: Nagita Slavina : Poligami dalam Islam Dibolehkan, Saya Tidak Bisa Melawan

Sebelumnya, Muhammad Qodari dipergunjingkan usai dirinya bersama para relawan menyatakan mendukung Presiden Jokowi maju di Pilpres 2024 mendatang.

Qodari yang merupakan analis lembaga survei Indo Barometer itu juga menjadi inisiator terbentuknya kumpulan relawan yang mengatasnamakan Jokowi-Prabowo 2024.

Atas garakan itu, Tokoh NU itu kemudiaj mengungkit tingkah Muhammad Qodari yang sempat mendorong almarhum Ani Yudhoyono maju menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Jurnalis Mara Salem Harahap Ditembak Mati di Simalungun, Dewan Pers Kutuk Keras Pelaku

"Dulu juga dia juga yang dorong-dorong almarhum Bu Ani supaya maju gantikan SBY," tulis Gus Umar.

Kini, dia mengulangi lagi sibuk kampanye untuk Jokowi supaya bisa memangku jabatan presiden tiga periode.

"Nih orang tolong dikasih jabatan stafsus presiden atau komisaris pak @jokowi, jijik tiap lihat tiap hari ngebacot dimana-mana," cuit Gus Umar.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Berikan Jawaban Menohok ke Netizen Soal Pembelaaan Sang Ayah

Pada Sabtu, 19 Juni 2021, Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 ini pun sempat menggelar syukuran seiring dengan telah terbentuknya sekretariat nasional.

Muhammad Qodari yang menjabat penasehat di Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 itu sempat mengutarakan alasannya mendorong Jokowi kembali maju.

Menurut dia, tujuannya ingin Jokowi ikut di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto untuk menghindari polarisasi di masyarakat.

Baca Juga: Guntur Soekarno ke Presiden Jokowi, Jangan Takut Dituduh Otoriter!

Dalam pandangan Muhammad Qodari, pesta demokrasi 2024 mendatang polarisasi masyarakat akan semakin menguat dibandingkan Pilpres 2014 dan 2019. *** (Dila Nashear/pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com, dengan judul " Gus Umar Sebut Qodari Musti Ditangkap karena Melanggar UU, Dorong Jokowi 3 Periode "

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x