Ganjar Pranowo Tegaskan Indonesia Membutuhkan Kepemimpinan dengan Semangat Muda

- 31 Agustus 2021, 09:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Talkshow ' Forum Pimred PRMN Senin 30 April 2021.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Talkshow ' Forum Pimred PRMN Senin 30 April 2021. /Dok. Indobalinews/

INDOBALIEWS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan kepemimpinan yang dibutuhkan dalam membangun daerah hingga negara adalah melayani masyarakat dengan semangat muda.

Karena itulah, dia salalu mengingatkan para kepala daerah atau yang masih berusia muda maupun tua di pemerintahan, sebagai bupati atau wali kota, agar mengobarkan semangat layaknya anak muda.

Makanya tak heran, jika Ganjar kemudian masuk ke lini segmen anak muda sejak beberapa tahun terakhir baik di media sosial maupun pelibatan mereka dalam program dan kegiatan pemerintahan.

Baca Juga: Capres PDIP di Tangan Megawati, Ganjar Pranowo Tunduk Mekanisme Partai

Ia tak ambil pusing jika, strategi mendekati anak muda itu dicurigai sebagai pencitraan untuk kepentingan politiknya di Pilpres 2024.

Menurutnya, membangun diri meningkatkan citra sebagai pemimpin harus dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan publik atau sebagai pelayan masyarakat.

Jika kemudian pemimpin atau kader partai tidak melakukan itu, lantas apa yang harus dikerjakan.

Baca Juga: Guru Agama Kristiani Minim, Sekolah Negeri Serahkan Penilaian Pelajaran Agama pada Gereja

"Saya bangun citra, kalau pemimpin tidak punya citra terus piye, itulah kenapa saya sampai ke medsos, saya coba masuk ke anak-anak usia 20 an tahun," ucap Ganjar dalam Talkshow "Klarifikasi Forum Pimred PRMN pada Senin 30 Agustus 2021 malam.

Untuk itu, dia meminta para bupati atau wali kota yang baru menjabat satu periode menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, citra diri.

"Saya lihat di Semarang, Demak Solo, kan masih muda semua, kawan-kawan ini diuji kualitasnya, yang dua periode seperti di Banyumas juga diuji untuk berkompetisi," tutur alumnus UGM Yogyakarta ini.

Baca Juga: Sandingkan Foto Muhammad Kece dan Yahya Waloni: Mochtar Ngabalin: Sampah-sampah Buangan Intoleran

Dicontohkan, sejak menjadi gubernur, dirinya agak 'strik' dengan dua hal yakni layanan publik dan pemberantasan korupsi.

Dengan komitmen dan konsistensinya itulah maka di beberapa daerah membangun transparansi, komunikasi dengan rakyatnya dengan call center dan media sosial.

Siapapun tokohnya nanti, ketika akan menghadapi perhelatan politik termasuk di Pilgub Jateng mendatang menggantikan kepemimpinannya, agar sejak dini mempersiapkan diri.

Baca Juga: Patah Hati Ditinggal Kekasih Menikah, Seorang Penumpang KMP Suramadu Loncat ke Laut

"Siapapun siapa saja tokohnya, agar mempersiapkan diri bisa naik kelas, saya lihat kualitas yang naik banyak sekali, tidak hanya muda yang tuapun banyak," sebutnya dalam acara yang dihadiri CEO PRMN Agus Sulistriyono dan 500 pimred itu.

Jadi, suami dari Siti Atiqoh Supriyanti itu menegaskan, muda tidak harus terkait usia, tetapi semangat dan jiwa melayani rakyat

"Saya lihat ada tokoh dengan dandanan muda, punya banyak pangawal tetapi kelakuannya tua, sebaliknya ada yang pakai batik safari sisirian pakai minyak, setiap saat bisa dihubungi rakyat gampang, ada demo dihadapi, meskipun usia tua tetapi kelihatan muda," tambahnya.

Baca Juga: Mochtar Ngabalin Ingatkan Penjara Menanti Yahya Waloni hingga Kadrun Penyebar Fitnah

Pendek kata, dalam kepemimpinan dibutuhkan semangat muda namun tidak ada kaitan usia. Indonesia harus siap-siap melakukan regenerasi agar supaya ada perubahan dengan tokoh-tokoh muda yang hebat-hebat. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x