Suka Jastip Obat Impor? Waspada Hal Ini

- 16 Maret 2023, 16:38 WIB
Ilustrasi - Obat jenis kapul dan tablet
Ilustrasi - Obat jenis kapul dan tablet /Karawangpost/Pixsbay/Ri_Ya

Baca Juga: Gerindra Bali Bagi Bagi Rumah dan Mobil di Acara Jalan Sehat Prabowo

Dikatakan Nadia, ketentuan penggunaan produk obat impor hanya dikecualikan apabila untuk memenuhi kebutuhan dari pembelinya atau kepentingan pribadi, melalui pengawasan dokter.

"Obat boleh untuk kepentingan sendiri, bukan jastip. Walau hand carry. Tidak ada yang tahu, kalau dibawa orang lain, jualan gak sih?," katanya.

Sebelumnya, fenomena jastip produk obat dilaporkan oleh tenaga medis di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Penerapan Extended Producer Responsibility, Pemda Punya Daya Paksa ke Produsen

Jastip obat di Indonesia muncul menyusul perbedaan harga hingga empat kali lipat lebih murah di Singapura dan Malaysia. Selain itu, juga terjadi kelangkaan obat tertentu di pasar dalam negeri.

"Jastip itu sebenarnya karena obatnya nggak ada. Selain itu, obatnya di Indonesia jauh lebih mahal. Hasil studi di Medan, obat generik kita memang kurang," katanya.

Nadia mengatakan transaksi jastip untuk obat tertentu yang bermerek di Medan mampu menekan harga 5--15 persen lebih murah.

Baca Juga: Bupati Sukiman Tegas, Proyek SPAM Selatan Harus Terlaksana

Jenis obat yang didapat melalui layanan jastip umumnya untuk pemulihan penyakit kanker yang masih sangat terbatas di Indonesia, kata Nadia.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x