Cegah Cacar Monyet Meluas, Dinkes Lacak Terduga yang Kontak Erat dengan Pasien

- 26 Oktober 2023, 14:14 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet. Dinkes DKI melacak terduga yang kontak erat dengan pasien kasus untuk mencegah penyebaran meluas.
Ilustrasi penyakit cacar monyet. Dinkes DKI melacak terduga yang kontak erat dengan pasien kasus untuk mencegah penyebaran meluas. /Pixabay

INDOBALINEWS - Untuk mencegah kasus cacar monyet meluas, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI melacak seseorang yang telah kontak erat dengan pasien pengidap virus cacar monyet (monkeypox).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya terus melakukan deteksi dini kasus cacar monyet pelacakan kontak erat terduga selama 24 jam agar kasus tersebut tidak meluas di Jakarta.

"Adapun investigasi 1x24 jam termasuk pelacakan kontak erat juga kami lakukan untuk menekan penyebaran kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023.

Baca Juga: Turis Australia Kehilangan HP dan Kamera, Lapor ke Polisi

Pendeteksian dini dilakukan karena hingga Rabu 25 Oktober 2023 sebanyak 13 kasus positif cacar monyet ditemukan di Jakarta.

Sembilan orang berstatus suspek atau terduga bergejala "mpox". Sebanyak 12 pasien positif "mpox" saat ini masih diisolasi di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI terus menindaklanjuti penemuan kasus suspek atau probable (konfirmasi) "monkeypox" dari fasilitas kesehatan di Jakarta. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait penemuan kasus, pencatatan dan pelaporan kasus.

Baca Juga: Bisnis Briket Beneran Bisa Cuan? Simak Analisisnya

Ani menyebutkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan Rumah Sakit (RS) Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso dapat menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terkonfirmasi "monkeypox" untuk melakukan perawatan lebih lanjut.

Hal itu juga dimaksudkan untuk memudahkan pasien dengan kondisi rumah tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri.

"Apabila pasien 'monkeypox' dinyatakan sembuh oleh dokter, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan 'follow up' PCR atau pemantauan khusus. Selanjutnya pasien dapat beraktivitas seperti semula," kata Ani dilansir Antara.

Baca Juga: Kecanduan Gadget? 6 Dampak Buruk Paparan Gadget Berlebihan

Dinas Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan instansi lain yang perlu mewaspadai penularan "monkeypox", termasuk yang membidangi urusan kesehatan hewan dan satwa liar di DKI Jakarta.

Koordinasi itu mencakup hal-hal seperti penilaian risiko dan penyebarluasan informasi tentang "monkeypox" kepada masyarakat melalui berbagai media informasi. Pemberian vaksinasi "monkeypox" saat ini juga masih dilakukan kepada kelompok rentan penularan.

Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga terus mengkomunikasikan risiko sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Monkeypox Kementerian Kesehatan RI, terutama pada kelompok tertentu.

Baca Juga: Cara Membuat Briket Murah dan Mudah di Rumah

Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menugaskan Dinas Kesehatan DKI Jakarta membentuk tim penelusuran (tracing) sebagai upaya mengantisipasi penyebaran cacar monyet yang jumlah kasusnya bertambah di Jakarta.

"Saya tugaskan Bu Kadinkes (Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati) bikin tim 'tracing' (penelusuran). Jadi ketika ketemu (kasus baru), salah satunya karena 'tracing'," kata Heru di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/10).

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x