Update Covid-19: IDI Imbau Masyarakat Kembali Taati Prokes di Kerumunan Terutama Penderita Komorbid

- 19 Desember 2023, 06:48 WIB
Ilustrasi masker. IDI imbau warga menerapkan prokes memakai masker saat di tengah kerumumunan.
Ilustrasi masker. IDI imbau warga menerapkan prokes memakai masker saat di tengah kerumumunan. /Pixabay/

INDOBALINEWS - Kasus positif covid-19 yang belakangan muncul kembali dan cukup mengkhawatirkan di beberapa negara termasuk Indonesia harus diantisipasi dengan kewaspadaan diri untuk selalu menerapkan hidup sehat.

Salah satunya adalah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) terutama di kesempatan bertemu dengan banyak orang seperti kerumunan. Khususnya saat ini dimana libur sekolah dan persiapan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Dr. dr. Sally A. Nasution, SpPD, KKV, FINASIM, FACP, mengatakan masyarakat perlu kembali memakai masker saat berada di kerumunan demi mencegah terkena COVID-19 khususnya saat liburan.

Baca Juga: Viral 2 WNA Aniaya Pekerja Salon, Begini Kecurigaan Imigrasi Ngurah Rai saat Keduanya Berada di Bandara

"Masker, ini yang beberapa bulan ini enak tanpa masker, tetapi, kalau di tempat-tempat tertutup, berkumpul banyak, saya kira paling baik kita menjaga diri kembali, apalagi kelompok-kelompok komorbid," kata Sally di Jakarta, Senin 18 Desember 2023 dilansir dari Antara.

Sally mengatakan selain pakai masker, masyarakat juga perlu kembali menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta berusaha menghindari berkumpul apalagi mengingat angka kasus COVID-19 meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Liga 1: Radja Nainggolan Debut bersama Bhayangkara FC saat Lawan Persita Tangerang, Mario Gomez Kurang Puas

Lebih lanjut ia mengatakan selain COVID-19, dia mencatat penyakit-penyakit yang banyak ditemui khususnya memasuki musim hujan saat ini seperti influenza, pneumonia dan dengue.

Saat ini tersedia vaksin demi memberikan proteksi terhadap ketiga penyakit tersebut. Vaksin disarankan terutama bagi mereka yang akan bepergian setidaknya dua pekan sebelum keberangkatan.

Imunisasi dikatakan berperan penting dengan meningkatkan kekebalan spesifik sehingga dapat mengurangi angka kesakitan, mengurangi beratnya penyakit, perawatan di rumah sakit, komplikasi akibat penyakit, dan menurunkan angka kematian.

Baca Juga: LRT Bali Jalan Terus, Tahap Awal Ngurah Rai - Seminyak, Saham Mayoritas di Pemprov Bali dan Pemkab Badung

"Vaksin itu paling baik dua minggu sebelum hari H, misal mau berangkat. Jarak antara vaksin dan kekebalan tubuh itu dua minggu. Jadi, kalau mau umroh atau haji, enggak bisa hari ini vaksin besok berangkat, proteksi tidak optimal," Sally menjelaskan.

Kendati begitu, menurut dia tidak ada kata terlambat bagi orang-orang untuk divaksin terutama kelompok tertentu.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x