Vaksinasi Covid-19 Massal Harus Hati-hati, Brazil Hentikan Uji Klinis Tahap Ketiga Vaksin CoronaVac

- 13 November 2020, 07:20 WIB
Vaksin Covid-19 asal Tiongkok, produksi Sinovac, dalam uji klinis tahap III di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Vaksin Covid-19 asal Tiongkok, produksi Sinovac, dalam uji klinis tahap III di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. //ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

INDOBALINEWS - Upaya pemerintah RI untuk melindungi warganya dari virus corona adalah dengan rencana sesegera mungkin memberikan vaksinasi Covid-19 massal pada Desember 2020 ini.

Beberapa alternatif sumber vaksin sedang dijajaki, dan ada juga yang sudah mendapat kepastian akan jatah vaksin.

Sementara itu, vaksin merah putih yang sedang dikembangkan juga belum selesai dan itu diharapkan akan menjadi vaksin yang paling cocok untuk rakyat Indonesia.

Sebelum dilakukan vaksinasi massal , setiap negara melakukan uji klinis untuk melihat keamanan, imunogenitas dan efektivitas vaksin.

Baca Juga: Texas Tembus Satu Juta Kasus Covid-19, Pertama di Amerika

Baca Juga: Henry Yosodiningrat Datangi Polda, Minta Laporannya Atas Rizieq Ditindaklanjuti

Informasi uji klinis di Brazil, dikabarkan telah menghentikan uji klinis tahap ketiga vaksin CoronaVac hasil kerja sama dengan Sinovac Biotech. 

Sedangkan Sinovac Biotech itu adalah perusahaan yang sama yang akan bekerja sama dengan Indonesia.

Sejalan dengan itu, pemerintah juga diminta untuk mengikuti perkembangan pengadaan vaksin Covid-19 di negara lain, seperti yang dilansir indobalinews dari RRI.

Baca Juga: Hari Sales Nasional 11 November, Tumbuhkan Atensi Akan Profesi Sales dan Tingkatkan Semangat Jualan

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, alasan penghentian uji klinis vaksin di Brazil adalah, karena adanya insiden merugikan yang melibatkan sukarelawan vaksin. 

Insiden merugikan itu antara lain dapat menyebabkan kematian, efek samping yang berpotensi fatal, cacat serius, rawat inap, cacat lahir dan peristiwa signifikan secara klinis lainnya.

"Ini penting dicermati. Informasi lebih dalam terkait hal ini harus digali. Apalagi, perusahaan yang bekerja sama dengan Brazil sama dengan yang bekerja sama dengan Indonesia," kata Saleh.

Baca Juga: TikTok Tantang Trump Lewat Sebuah Petisi, Gara-gara Manajemen TikTok di AS Mau Dibubarkan

Lebih lanjut Saleh menyampaikan pandangannya, agar pemerintah tidak terburu-buru menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal pada Desember 2020 ini. 

“Jaminan keamanan, imunogenitas (pemacu imun), dan efektivitas vaksin harus lebih dulu dikedepankan, agar masyarakat juga merasa aman,” ujar Saleh.

Desakan kepada pemerintah itu, kata Saleh, datang dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

"Tentu tidak sembarangan memberikan pendapat. Mereka sudah mengkaji dari berbagai aspek. Karena itu, sangat perlu didengar dan ditindaklanjuti," pungkasnya.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x