HARPI Melati Provinsi Bali, Jaga Kekhasan dan Kekayaan Budaya Bali Melalui Tata Rias Pengantin

28 April 2022, 13:48 WIB
Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Provinsi Bali , di Harris Hotel, Sunset Road,Kuta Badung Rabu 27 April 2022. /Dok Harpi Melati Bali

 

INDOBALINEWS - Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Hariani Cok Ace) menghadiri sekaligus memberi sambutan dalam acara Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Provinsi Bali , di Harris Hotel, Sunset Road,Kuta Badung Rabu 27 April 2022.

Dalam sambutannya, Hariyani Cok Ace menyampaikan bahwa masyarakat Bali yang memiliki cita rasa seni yang sangat tinggi, menjadikan tata rias pengantin sebagai sebuah wadah kreativitas dalam melahirkan berbagai bentuk tata rias pengantin yang menampilkan keagungan dan keindahan bagi penikmatnya.

Tentunya kemewahan yang tercermin dalam tata rias pengantin Bali harus tetap berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Bali yang diwariskan oleh leluhur kita. Penggunaan busana, aksesoris, serta kelengkapan lainnya harus tetap berlandaskan pada nilai-nilai kesucian, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat," ujar Hariyani Cok Ace.

Baca Juga: Belajar Ulet dan Pantang Menyerah dari Made Lin, dalam Melestarikan Budaya Bali

"Untuk itu saya berharap agar HARPI yang merupakan wadahnya ahli tata rias pengantin dapat menjaga kekhasan serta kekayaan budaya melalui tata rias pengantin," imbuhnya.

Ketua BKOW menambahkan bahwa keragaman tata rias pengantin Bali yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Bali, harus terus digali, dikembangkan dan dilestarikan sehingga menjadi sumber kekayaan khasanah budaya di bidang tata rias.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua HARPI Melati Bali, Dra. Ni Wayan Sumerthi Pande yang baru saja dilantik mengatakan saat ini tugasnya adalah segera mempakemkan tata rias yang ada di Bali.

Baca Juga: Pukul Anak Tetangga Sampai Benjol, Opa Diamankan Polisi Kena Pasal Perlindungan Anak

Dikatakannya tata rias pengantin adat Bali memiliki pakem. Tidak bisa asal-asalan atau neko-neko. 

"Saat ini tata rias pengantin telah berkembang dan banyak mengalami perubahan. Akibatnya nilai-nilai budaya terdahulu yang identik dengan busana adat, mulai tergerus oleh perkembangan zaman," ujarnya.

Dan masing-masing kabupaten di Bali memiliki pakem masing-masing. "Saat ini kami sedang berjuang keras untuk mempakemkan tata rias pengantin lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Jelang GPDRR: Pemerintah Indonesia dan PBB Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Pengamanan

Untuk itulah HAriyani Cok Ace juga mengatakan dengan dilantiknya Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HARPI ”MELATI” Provinsi Bali Periode Tahun 2022-2026 pada hari ini merupakan momentum yang sangat strategis dalam upaya menjaga kekayaan khasanah budaya Bali di bidang tata rias.

Untuk itu saya menaruh harapan besar kepada pengurus baru untuk sesegera mungkin dapat melahirkan ide dan gagasan yang dituangkan kedalam program kerja guna tercapainya tujuan organisasi. Pengurus baru harus mampu mengayomi serta mengakomodir berbagai masukan dari anggota dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Baca Juga: Draf KBS atau Krama Badung Sehat Tengah Dibahas, untuk Mencover yang Tidak Dijamin Asuransi Sosial Lain

" HARPI ”MELATI” Provinsi Bali harus siap menjadi mitra pemerintah dalam hal memajukan dunia tata rias dan busana di Bali guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat menuju BALI ERA BARU, "tuturnya.

Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Provinsi Bali pada siang hari itu juga diisi dengan parade pengantin se Bali.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler