Legenda Tayub Grobogan Lasmi Sulastri Curhat 'Nguri Nguri Kabudayan Jawi' ke Gubernur Ganjar

- 21 April 2021, 09:36 WIB
Ganjar Kunjungi Lasmi, Legenda Ledek Tayub Asal Grobogan.
Ganjar Kunjungi Lasmi, Legenda Ledek Tayub Asal Grobogan. /Dok. Pemprov Jateng/

INDOBALINEWS - Konsisten selama 41 tahun menghidupkan kesenian Tayub Grobogan Lasmi Sulastri kini merasakan pahit getirnya menjalani profesi langka yang kini mulai tergerus zaman.

Kisahnya itu diceritakan saat kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kediamannya Dusun Sambong Harjo Desa Kalisari Kecamatan Kradenan Grobogan.

Waranggono berusia 61 tahun itu nampak sumringah dikunjungi bukan orang sembarangan, seorang gubernur.
 
Baca Juga: Sentil Jokowi soal Mudik Dilarang Pariwisata Dibuka, Mardani Ali Sera: Semua Tergantung Pemimpinnya

Baca Juga: Resmikan Rumah Sakit Rujukan COVID-19 dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Doni Monardo: Jangan Digunakan

'Dek jaman berjuang, Njur kelingan anak lanang, Mbiyen tak openi, Ning saiki ana ngendi?'

Alunan lagu Caping Gunung itu mengalun merdu dari mulut legenda Lasmi yang dinyanyikan khusus menyambut tamu spesial yang mengunjunginya, Selasa 20 April 2021.

"Sugeng rawuh pak Ganjar, monggo pinarak (selamat datang pak Ganjar, silahkan duduk)," sapa Lasmi ramah

Baca Juga: Kartika Putri Serakan Keputusan kepada Habib Usman bin Yahya Jika Ingin Menambah Istri

Ganjar langsung duduk lesehan di atas tikar. Tak ada kursi meja atau ornamen menonjol di rumah sederhana itu. Hanya gambar sepasang penari tayub di dinding dan foto masa muda Lasmi yang terpasang di sana.

Obrolanpun berlangsung sangat hangat. Diselingi canda tawa, Ganjar mendapat cerita masa lalu Lasmi yang cukup kondang di dunia ledek.

Terlebih, beberapa kali Ganjar minta Lasmi menyanyikan beberapa lagu dan dituruti.

Baca Juga: Polda Bali Ungkap Peredaran Narkoba Modus Tempel Jaringan Lapas

Baca Juga: KH Hasyim Asy'ari Hilang dari Buku Sejarah, Fadli Zon: Masalah Serius Harus Diinvestigasi

"Kula mpun 41 tahun pak berkecimpung di kesenian. Mulai karawitan, sinden wayang, ketoprak dan tayub. Ya nguri-nguri kabudayan Jawi pak, dari dulu sampai sekarang," tutur Lasmi.

Dia pernah tampil dengan bayaran hanya Rp15.000 untuk tiga orang. Tentu, bayaran sebesar itu sudah sangat besar, pada eranya. Dari sana, ia terus menekuni dunia seni tayub hingga sukses dan terkenal. Ia bahkan beberapa kali pernah mengikuti sejumlah rekaman.

"Riyen laris pak, mboten nate prei (dulu terkenal dan banyak undangan manggung, tidak pernah libur, red). Keliling ke sejumlah tempat, ikut rekaman dan lain-lain," terangnya.

Baca Juga: Doni Monardo Minta Masyarakat untuk Bersabar Menahan Rasa Rindu Berkumpul Orangtua saat Lebaran

Lasmi juga mengatakan telah memiliki lagu karyanya sendiri. Sejumlah lagu ia ciptakan, salah satunya yang paling terkenal adalah Rondo Ngguguk. Ia pun menyanyikan lagu itu pada Ganjar.

Lasmi juga mengeluarkan sebuah buku yang berisi catatan lagu yang biasa ia mainkan. Buku itu sudah sangat usang, dengan beberapa bagian lembarannya yang sudah sobek.

"Nggih niki pak (hanya ini, red), saya catat lagu yang ada, terus dibawakan saat tampil," jelasnya sambil menyanyikan beberapa lagu yang ada.

Baca Juga: KASAD Jenderal Andika Perkasa Akui Kasus Anggota TNI Membelot ke KKB Sering Terjadi

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, nasib Lasmi kian meredup. Usianya tak lagi muda, membuatnya jarang mendapat undangan manggung.

Walhasil, ia ngamen keliling daerah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kadangkala, ia juga mendapat kiriman dari anak semata wayangnya. Setelah bercerai dengan suami dan ibu meninggal, Lasmi tinggal di rumah itu seorang diri.

"Kulo ngamen pak, soalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lha sampun sepuh pak, mpun mboten payu (sudah tua, tidak laku lagi, red)," candanya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Diminta Pilih Figur Menteri yang Mempersatukan untuk Pulihkan Ekonomi

Mendengar kisah panjang lebar Lasmi, Ganjar tetap menyemangati Lasmi. Lasmi diminta tetap semangat melestarikan kebudayaan Jawa dan menularkan kepada anak-anak.

"Tetap semangat mbak, jangan patah semangat. Coba njenengan rekaman dan di-upload ke internet. Apalagi sekarang puasa, lagi pandemi. Sudah, mbak Lasmi di rumah saja, ngarang lagu terus direkam dan di-upload ke youtube," saran Ganjar.

Ganjar langsung mengajak Lasmi suatu saat mau hadir dalam acara Panggung Kahanan. Pentas musik yang dibuat Ganjar khusus untuk mewadahi seniman Jateng itu akan dihelat di beberapa tempat selama bulan suci ramadan. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: pikiran -rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x