Presiden Joko Widodo Diminta Pilih Figur Menteri yang Mempersatukan untuk Pulihkan Ekonomi

- 20 April 2021, 09:06 WIB
Ilustrasi reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi
Ilustrasi reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi /Pixabay/Tumisu/

INDOBALINEWS- Presiden Joko Widodo diminta segera menggunakan hak prerogatifnya dalam memilih pembantunya di pemerintahan guna memaksimalkan upaya pemulihan perekonomian nasional dengan memilih figur yang mempersatukan.

Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan hal itu dalam merespon isu yang santer berhembus reshuffle atau wacana perombakan kabinet yang mencuat di ranah publik sejak sepekan lalu.

Saat ini, Indonesia memerlukan konsentrasi penuh dalam pemulihan perekonomian nasional.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil: Hukum Mudik Sunah, Pemerintah Ingin Lindungi Warga dari Covid-19

Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Ungkap Sederet Indikator Membaiknya Perekonomian RI Secara Signifikan

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pemerintah Perluas Cakupan Bertambah Lima Provinsi

"Jadi, sedapat mungkin presiden menghindari membuat keputusan yang dapat mengundang kontroversi agar tak timbul kegaduhan," kata La Nyalla Senin 19 April 2021, seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com

Ia menilai, sebaiknya figur menteri yang akan mengisi kabinet adalah sosok yang bisa mempersatukan setiap komponen bangsa, memiliki kualifikasi dan mampu menjalankan misi pembangunan, serta membawa kemajuan bangsa.

Wacana perombokan kabinet menghangat staat sidang paripurna DPR menyetujui pembentukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan juga Kementerian Investasi.

Baca Juga: 20 Warga Papua Tinggal di Klungkung Jalani Vaksinasi Covid-19, Dijaga Aparat Kepolisian

Baca Juga: Menkes Budi Ingatkan Indonesia Jangan Alami Lonjakan Ketiga Kasus Covid-19 seperti Eropa dan AS

Surat dari Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian untuk membentuk dua kementerian baru itu dibahas sesuai hasil keputusan Badan Musyawarah (Bamus) DPR.

Keputusan Rapat Bamus DPR terkait penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; serta pembentukan Kementerian Investasi guna meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Untuk itu, La Nyalla meminta Presiden Jokowi untuk menentukan dan mengangkat menteri baru.

Baca Juga: KKP Evakuasi Lumba-lumba Terdampar di Jembrana, Sempat Kritis Dilepaslirakan ke Laut

Baca Juga: Israel Cabut Syarat Wajib Masker di Tempat Umum, Kelompok HAM Lontarkan Kritik Keras

Kata dia, penentuan dan pengangkatan menteri baru tersebut sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional untuk segera bangkit dari keterpurukan imbas pandemi Covid-19.

"Orientasinya adalah bagaimana perekonomian kita segera bangkit dari keterpurukan imbas pandemi Covid-19 ini," tandasnya.

Seluruh pihak untuk tidak menciptkan kegaduhan dengan keputusan yang diambil Presiden Jokowi. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: pikiran -rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x