Usmar Ismail Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Parfi: Alhamdulillah, Usulan Para Sineas Dikabulkan

- 29 Oktober 2021, 21:16 WIB
Usmar Ismail Bapak Perfilman Nasional mendapat gelar Pahlawan Nasional yang akan dianugerahkan oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2021.
Usmar Ismail Bapak Perfilman Nasional mendapat gelar Pahlawan Nasional yang akan dianugerahkan oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2021. /Kemendikbud

INDOBALINEWS – Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sutradara yang juga pelopor perfilman Usmar Ismail.

Beberapa waktu lalu, para sineas dan pekerja film mengajukan usul tentang anugerah kepada Usmar Ismail tersebut, bahkan puncak Festival Film Indonesia 2021 pun digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2021.

Ketua Humas Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Evry Joe mengungkapkan rasa syukur atas penganugerahan pahlawan nasional yang akan diberikan untuk pelopor perfilman Usmar Ismail.

Baca Juga: 321 Desa Kelurahan di Bali Dikukuhkan Menuju Desa Sadar Hukum

“Alhamdulillah, usulan teman-teman sineas perfilman Indonesia itu dikabulkan. Kami merasa bersyukur telah dikabulkan dan pada tanggal 10 November akan mendapat pengukuhan dari Presiden RI,” katanya, dikutip dari Antaranews, Jumat 29 Oktober 2021.

Kata Evry Joe Parfi bersama dengan asosiasi perfilman yang bermarkas di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI) telah mengusulkan Bapak Perfilman Indonesia itu dinobatkan menjadi salah satu pahlawan nasional, terutama di dunia perfilman.

Usulan tersebut, kata Evry, bahkan sudah diajukan sejak lebih dari lima hingga sepuluh tahun yang lalu.

Evry bersama keluarga dari pihak Usmar Ismail juga sempat bertemu dengan Anies Baswedan ketika ia masih menjabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyampaikan usulan tersebut.

Baca Juga: 11 Hotel di Kawasan Nusa Dua Ditetapkan sebagai Lokasi Karantina bagi Wisatawan Mancanegara

Selain Usmar Ismail, pemerintah juga akan memberikan gelar pahlawan nasional untuk tiga tokoh lainnya, yakni Tombolotutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, dan Raden Aria Wangsakara dari Banten.

Gelar akan dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada 10 November 2021 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional.

Usmar Ismail dikenal sebagai pelopor film modern Indonesia. Hari pertama syuting film Darah dan Doa (1950), yakni 30 Maret, diperingati sebagai Hari Film Nasional. Ia telah menyutradarai berbagai karya di antaranya yang terkenal adalah Harta Karun (1949), Enam Djam di Djogja (1951), Lewat Djam Malam (1954), Tiga Dara (1956), Anak Perawan di Sarang Penjamun (1962), dan sebagainya.

Baca Juga: Teruna Teruni Denpasar Gelar Lomba Busana Adat Ke Pura di D’youth Festival

Selain dunia perfilman, Usmar Ismail juga merupakan sastrawan yang telah melahirkan sejumlah karya tulis di antaranya naskah drama Mutiara dari Nusa Laut (1943) serta kumpulan puisi Puntung Berasap (1950).

Di dunia jurnalistik, ia adalah wartawan yang mendirikan Harian Patriot, redaktur majalah bulanan Arena, Gelanggang, dan pernah bekerja di Kantor Berita Antara. Usmar Ismail pernah  menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (1946-1947).***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x