INDOBALINEWS - Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena, Minggu 12 Desember 2021 di Jakarta akan mendiskusikan naskah kuno asal Sulawesi Selatan, La Galigo, yang menjadi karya sastra terpanjang di dunia.
La Galigo lebih panjang daripada epik India, Mahabarata dan Ramayana.
Diskusi itu akan dilangsungkan dalam bentuk website seminar Obrolan Hati Pena #17, dengan narasumber Prof. Dr. Nurhayati Rahman, pada Minggu pukul 14.00-16.00 WIB dengan pemandu diskusi Amelia Fitriani dan Anick HT.
Baca Juga: Jaksa Agung Instruksikan Jajarannya Gunakan Dakwaaan Tindak Pidana Pencucian Uang
Kitab kuno berbentuk puisi ini berisi mitos penciptaan dari peradaban Bugis.
Bagi sebagian masyarakat Bugis yang masih menganut agama lokal, yakni kepercayaan Tolotang, posisi La Galigo adalah kitab suci mereka.
La Galigo bak keindahan tersembunyi yang penuh misteri. Keindahan naskah kuno itulah yang ingin diungkapkan oleh Nurhayati Rahman kepada dunia.
Seakan melawan arus, Nurhayati mendedikasikan dirinya untuk menghidupkan warisan budaya La Galigo di tengah memudarnya pengetahuan lokal perihal teks-teks kuno Bugis, dan juga rendahnya tingkat penguasaan masyarakat terhadap bahasa kuno dan aksara Lontara.
Baca Juga: Kabupaten Dharmasraya Masak 1 Ton Rendang untuk Membantu Lumajang