Robi juga mengatakan bahwa Dinasti Matahasri sebagai karya monumental mereka di masa masih pandemi ini diharapkan menjadi sebuah pencapaian karya yang akan memunculkan kembali karya-karya selanjutnya.
Baca Juga: Di Festival Pandawa: Ini 2 Strategi Target Bali Sikapi Kondisi Pandemi Berkepanjangan
Meski single kali ini terasa momentnya berbeda di ulang tahun Perak, tapi bagi Navicula semua karya memiliki kemurniannya tersendiri. "Gak ada karya yg dikeluarkan seenaknya. Selalu penuh ambisi. Selalu ada target dan tiap pencapaian memancing pencapaian pencapaian berikutnya. Semua karya selalu dijaga kemurniannya," ungkapnya.
Robi juga berharap bahwa industri musik di tengah situasi pandemi agar tetap hidup, pelaku musisi tetap solid, termasuk saling bekerjasama alias menjaga network antar musisi.
“Kenapa kita pikirin supaya industri musik tetap hidup? Ya ini untuk menyelamatkan industri itu sendiri, kalau semua tutup dan benar-benar mati suri selama dua tahun, besok hari begitu kita buka kembali, tapi infrastrukturnya tutup dan mau bangun dari awal, ya itu pasti susah banget. Jadi, kita konsen dari awal sama-sama bisa beradaptasi dengan situasi pandemi, tetapi satu sisi tidak membunuh industri itu sendiri,” tegasnya.
Baca Juga: Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia: Genap 2 Tahun Usai Kecelakaan Tragis Bersama Sang Pacar
Hal ini jugalah yang menjadi salah satu alasan mengapa brand internasional sekelas Hard Rock Cafe memilih Navicula untuk berkolaborasi menandai perjalanan kedua di Tahun Perak dan Emas.
Dikatakan oleh Daria Shilova, Sales and Manager Hard Rock Café Bali dalam kesempatan yang sama bahwa kolaborasi dengan Navicula untuk membantu band-band yang berkualitas di Bali.
Kolaborasi Navicula dan Hard Rock Café, menjadi perayaan di tengah pandemi. Di mana manajemen Hard Rock Cafe pusat juga memandang bahwa Navicula adalah band yang menginspirasi banyak orang untuk terus bersemangat dan berkarya di segala situasi termasuk di masa pandemi.
Baca Juga: Mandi Hujan di Bendungan Kondong Lombok Barat, 3 Orang Meninggal