Kera Putih di Pura Selonding Pecatu Terluka dan Harus Operasi, Mangku Jero Mesir: Ada Ikatan Batin yang Kuat

- 7 Februari 2022, 07:37 WIB
Kondisi kera putih yang terluka seusai dioperasi tim dokter hewan dari PDHI Bali dan FKH Universitas Udayana.
Kondisi kera putih yang terluka seusai dioperasi tim dokter hewan dari PDHI Bali dan FKH Universitas Udayana. /INDOBALINEWS/Syaifullah

INDOBALINEWS – Seekor kera putih yang videonya sempat viral di medsos 2021 lalu, kini kembali muncul dengan kondisi terluka.

Kera putih --yang memiliki warna bulu berbeda dengan kera lain-- ini diyakini sebagai pemimpin ratusan kera lain di Pura Selonding, Pecatu, Badung, Bali itu ditemukan dengan luka mengenaskan.

Dokter Hewan Dewa Anom yang memberikan pengobatan mengatakan melihat kondisinya, kera itu sudah mengamali luka beberapa hari.

Baca Juga: Hasil dan Klasemen BRI Liga 1: Menang Melawan Persebaya, Persipura Jauhi Zona Degradasi

"Kalau dilihat dari lukanya sudah berlangsung sekitar lima hari, karena sudah keluar bau tapi tidak ada ulat", katanya, Minggu 6 Februari 2022.

Drh. Dewa Anom bersama para dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali yang sedang melakukan kegiatan sosial memberi makan kawanan kera di Pura Gunung Payung Kutuh dan Pura Selonding Pecatu menemukan kera ini terluka.

Kera putih yang terluka sedang mendapatkan penanganan dari im dokter PDI Bali dan FKH Universitas Udayana.
Kera putih yang terluka sedang mendapatkan penanganan dari im dokter PDI Bali dan FKH Universitas Udayana. INDOBALINEWS/Syaifullah

Selain PDHI Bali tim juga diperkuat dengan para alumni dan mahasiswa Fakultas Kedokteran hewan Universitas Udayana, Bali.

Selain memberikan makan, tim ini juga melakukan vasektomi kepada kera pejantan utama untuk mengendalikan populasi hewan kera yang terus berkembang.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga 1: Kalahkan Persib, Bhayangkara FC Kudeta Arema Dari Puncak Klasemen

“Operasi dilangsungkan di tempat setelah sebelumnya dilakukan proses bius agar tidak merasa sakit", kata Dekan Fakultas Kedokteran hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha Msi.

Video tentang kera putih ini sempat viral di media sosial tahun lalu karena ada sebagian orang menghubungkan kemunculannya berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang tiada henti hingga kini.

Namun, ada pula yang menganggap itu sebagai kejadian biasa. Luka yang diderita kera putih tersebut terdapat di sejumlah bagian tubuh di antaranya kaki dan badan.

Setelah dilakukan operasi atau pengobatan yang berlangsung sekitar satu jam, kera putih kemudian dikandangkan karena belum juga siuman, supaya tidak berkeliaran untuk sementara.

Luka yang diderita kera putih di Pura Selonding Pecatu, Badung, Bali.
Luka yang diderita kera putih di Pura Selonding Pecatu, Badung, Bali. INDOBALINEWS/Syaifullah

Baca Juga: Hasil Pertandingan BRI Liga 1: Ngamuk, Persipura Bantai Persebaya Dua Gol Tanpa Balas

Kegiatan sosial para dokter hewan tersebut berangkat dari rasa prihatin dampak pandemi Covid-19 banyak kera terancam kelaparan karena tidak ada wisatawan yang biasanya memberi makan.

Ketua Ikatan Alumni FKH Universitas Udayana drh. Wayan Yustisia Semarariana, S.KH, M.Si. mengatakan kera-kera yang kekurangan makanan cenderung menjadi pengganggu, bukan hanya bagi umat yang beribadah di pura, tetapi juga berkeliaran ke jalan raya dan pemukiman warga.

Bendesa Adat Kutuh, Mangku Jero Mesir mengatakan kera bagi warga setempat memiliki  ikatan batin yang kuat secara turun temurun.

“Bahkan dipercaya bila dibunuh apalagi dimusnahkan bisa mendatangkan bala bencana tidak saja bagi pelaku tapi juga bagi masyarakat secara umum," katanya.

Mangku Jero Mesir mengatakan kebutuhan makan untuk ratusan kera di Pura Gunung Payung ini sedikitnya 10 tandan pisang per hari, belum termasuk kacang-kacangan dan buah lainnya.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x