Menurutnya, ada beberapa mitos mengenai gangguan kejiwaan seperti orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan tidak dapat berfungsi dalam masyarakat.
Kemudian orang yang mengalami gangguan kejiwaan berbahaya, serta gangguan kejiwaan dianggap sebagai sesuatu yang tidak beres pada diri orang tersebut.
Baca Juga: Pemprov dan BI Bali Sidak Harga Pangan di Pasar Badung: Cari Solusi Tekan Inflasi
"Pada kenyataannya ada banyak anggota masyarakat yang menjalankan fungsi sosialnya namun sebetulnya sedang mengalami masalah kejiwaan," tuturnya.
Ia mengungkapkan, banyak gangguan kesehatan mental yang terjadi bukan karena pengalaman buruk atau kesalahan dari individunya, melainkan juga banyak dari kondisi mental serta unsur genetik.
Baca Juga: Jaksa Tolak Pembelaan Putri Candrawathi dan Richard Eliezer
Oleh karena itu jika seseorang mengalami gangguan psikologis, cara pendekatan yang tepat adalah dengan menolongnya dengan penuh kasih.
Lebih jauh dikatakan, bunuh diri dapat dicegah apabila semua anggota keluarga dan masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan, bersama-sama peduli dan memahami upaya dalam pencegahan bunuh diri.
"Dengan meningkatkan kesadaran, mengurangi stigma seputar bunuh diri, dan menggiatkan kegiatan informasi mengenai pencegahan bunuh diri, kita dapat mengurangi terjadinya kasus bunuh diri," bebernya.
Baca Juga: Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI: 'Jika Ada Fakta Baru Kapolda Tak Ragu Menjerat Hukum Purnawirawan'