Sayuti yang juga pengusaha ini menyebutkan bagaimana teknis dan strategi yang harus dilakukan oleh Pemda, hingga mendapatkan potensi sumber daya air dengan jumlah 120 liter/detik itu.
"Sebelumnya, kita juga sudah paparkan kepada Dinas PUPR dan lembaga terkait," katanya.
Tetapi mungkin, kata Sayuti, para pimpinan dari OPD dan lembaga terkait enggan untuk bersosialisasi dan membaur di tengah masyarakat.
Baca Juga: Sebar Video Wisatawan Asing Bermasalah di Medsos Bisa Diproses Hukum, Kapolda Bali Ingatkan
Kalau hanya duduk di belakang meja, kata dia, hal yang mustahil persoalan di lapangan akan bisa diselesaikan.
Sebegai contoh, katanya, kalau masyarakat di suatu tempat memiliki sumber mata air, perlu dipikirkan dulu, bagaimana mengatasi persoalannya untuk memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Baca Juga: Deretan Musisi Lokal dan Nasional Goyang Ribuan Penonton di Singaraja Fest 2023
Kalau dari elevasi, kata Sayuti, tentu tidak mungkin akan menaikkan sumber mata air yang berada dibawah permukiman mereka .
"Tetapi bagaimana caranya, mengambilkan dari mata air yang berada di atas tempat permukiman mereka yang akan dimanfaatkan mata airnya untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Sayuti.
Baca Juga: Nindy Ayunda Bantah 'Kumpul Kebo' dengan Dito Mahendra