Akses Menuju Wisata Tegallalang dan Tampaksiring di Gianyar Jebol 50 Meter, Ini Penyebabnya

- 13 September 2023, 19:21 WIB
Jalan akses wisata Kecamatan Tegallalang dan Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali, jebol dan terputus, serta viral di media sosial, Rabu pagi 13 September 2023.
Jalan akses wisata Kecamatan Tegallalang dan Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali, jebol dan terputus, serta viral di media sosial, Rabu pagi 13 September 2023. /Dok. Dinas PUPR Kabupaten Gianyar

INDOBALINEWS - Peristiwa jalan jebol yang merupakan jalan akses wisata Kecamatan Tegallalang dan Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali, jebol dan terputus, serta viral di media sosial, Rabu 13 September 2023.

Jalan jebol tersebut berada di wilayah Banjar Cebok yang menghubungkan Desa Kedisan, Tegallalang dan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Terlihat di video yang viral tersebut jalan tersebut jebol dengan lebar yang cukup luas dan menggerus lahan pertanian di sampingnya.

Baca Juga: Liga 1: Rans Nusantara Punya Rekam Penjegal Tim Raksasa, Bali United Potensial Jadi Korban Berikutnya

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Gianyar Made Gede Astawiguna mengatakan bahwa jalan tersebut jebol pada pagi tadi. Alhasil, untuk akses, warga harus mencari jalan alternatif lainnya.

"Itu jebol di badan jalannya pagi tadi. Kita langsung konfirmasi ke lapangan dan investigasi, kita masih menghitung struktur yang memungkinkan untuk menangani jalan tersebut," kata Astawiguna saat dihubungi, Rabu sore 13 September 2023.

Baca Juga: Diskon Peringatan HUT ke 20 Franchise Call of Duty, Jangan Sampai Ketinggalan!

Sementara, lebar jalan jebol tersebut lebih dari 30 meter (m) dengan kedalaman 50 m setelah longsor. "Kalau lebar runtuhnya lebih dari 30 meter, kalau kedalamannya kami ukur lebih dari 50 meter," imbuhnya.

Ia menerangkan bahwa sebenarnya jalan tersebut sudah terlihat terkikis sejak Desember 2022 dan pagi tadi runtuh dan longsor. Lebih lanjut,  pada Desember 2023 jalan tersebut sudah diketahui ada sedikit runtuhan dan memang sudah ditutup.

"Itu sudah dari Desember (2022) runtuh sedikit tapi begitu hari ini dia tiba-tiba runtuh seperti itu, dan tiba-tiba melebar seperti itu dan runtuh. Di Desember 2022 itu mulai runtuh, kita stop jalannya, kejadian (jebol) hari ini. Awal tergerus tidak terlalu banyak (dulu), karena kita melihat ada retak-retak dan kita tidak terlalu berani memakainya, kita tutup," jelasnya.

Baca Juga: Wisman Tiongkok ke Bali Berpotensi Tinggi, Jajaran Imigrasi Adakan Pelatihan Bahasa Mandarin

Ia menyampaikan bahwa penyebab jalan tersebut jebol karena memang lahan di daerah tersebut labil dan di samping jalan juga ada terowongan irigasi. Selain itu, untuk kontur wilayahnya bergelombang dan ada jurang yang tidak begitu dalam.

"Karena lahannya memang labil di sana. Di samping juga ada terowongan irigasi juga di sana. Kontur wilayahnya memang bergelombang, ada jurang-jurang yang agak dalam," ujarnya.

"Kalau yang jebol itu jalannya, karena memang di pinggirnya jurang. Setelah jalan itu area persawahan, sekarang kena area persawahannya," jelasnya.

Baca Juga: 16 Negara Ikuti Konferensi ICMMBT Ke 4 di Kuta Bali

Ia juga menyatakan bahwa untuk warga Desa Kedisan tidak terisolir karena ada beberapa jalan alternatif yang bisa dilewati. Sementara, untuk antisipasinya pihaknya sudah berkoordinasi dengan desa dan lingkungan setempat untuk tidak menggunakan akses tersebut dan dihimbau tidak menggunakan area tersebut karena ditakutkan terjadi longsor.

"Mengingat labilnya tanah dan dihimbau tidak melewati area di sana," ujarnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Bikin Gempar di Shopee Live, Jual Lebih dari 16.000 Produk di Puncak Kampanye Shopee 9.9

Pihaknya menyatakan, untuk jebolnya jalan tersebut pihaknya akan melakukan investigasi di lapangan apakah nantinya akan dibuat struktur penahan tanah atau membuatkan jembatan.

"Kita investigasi, menghitung, apakah itu nanti memakai struktur penahan tanah, Apakah kita membangun jembatan atau kita mengalihkan ruas (jalan)," tandasnya.***

Baca Juga: Dorong Pengelolaan Ekosistem Laut dan Pesisir Berkelanjutan, 4 Lembaga Kolaborasi Gelar Konferensi Internation

Editor: Ronatal Siahaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah