Lithuania Serukan Buang Handphone China, Ini Alasannya

23 September 2021, 05:55 WIB
Ilustrasi HP Xiaomi Redmi. /Xiaomi

INDOBALINEWS - Kementerian Pertahanan Lithuania menyerukan rakyat Lithuania untuk tidak membeli handphone China dan menyuruh membuang handphone China yang terlanjur mereka miliki.

Permintaan dari Kementerian Pertahanan ini keluar menyusul adanya laporan dari National Cyber Security Centre (NCSC) yang menyatakan handphone Xiaomi telah dibekali aplikasi sensor yang bisa mendeteksi hal khusus.

Menurut otoritas Lithuania aplikasi sensor ini akan mendeteksi setiap tulisan demonstration, free Tibet, long live Taiwan independence, dan churh.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pelecehan Seksual yang Sering Terjadi di Medsos

Kementerian Pertahanan mengingatkan, walaupun aplikasi sensor ini telah dinonaktifkan pada handphone yang dijual di Uni Eropa, namun bisa dihidupkan dengan kendali jarak jauh.

"Rekomendasi kami jangan beli handphone China, singkirkan yang terlanjur dibeli segera," kata Menteri Deputi Pertahanan Lithuania Margiris Abukevicius kepada Reuters, dikutip dari Sky News Rabu 22 September 2021.

Baca Juga: 'Kuda Poni' Selebgram Bali, Pelaku Live Bugil di Medsos Mengaku Tak Terima BO dari Luar

Namun jubir Xiaomi membantahnya dan menyatakan bahwa handphone Xiaomi tidak ada menyensor komunikasi para penggunanya.

Xiaomi tidak pernah menghalangi atau membatasi masalah personal penggunanya seperti searching, web browsing, menelepon, ataupun menggunakan aplikasi pihak ketiga.

"Xiaomi sangat menghormati dan menjaga hak legal penggunanya. Xiaomi tunduk pada aturan dari European Union's General Data Regulation," katanya.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prancis Sebut AS Hasut Konfrontasi dengan China

Seruan untuk membuang handphone China ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Lithuania dan China terkait dukungan terhadap Taiwan, yang diklaim menjadi bagian teritorial China.

Bulan lalu China telah meminta Lithuania menarik dubesnya di Beijing sebagai protes penggunaan nama Taiwan di Lithuania, bukan Taipei sebagaimana biasa digunakan di kawasan Eropa dan Amerika. Dan Beijing juga telah menarik utusan khususnya di Vilnius, ibukota negara Lithuania.

Baca Juga: Polda NTB, Jamin Keamanan Event World Superbike 2021

Sementara itu pakar keamanan siber dari Universitas Surrey Professor Alan Woodward mengatakan, ada perbedaan macam handphone di tiap negara.

Setiap handphone yang dijual di suatu negara, maka harus mengikuti aturan yang ada di negara tersebut. Tapi kalau sensor sampai ditanam dalam handphone, maka itu merupakan semacam upaya intervensi.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Diprediksi Akan Alami Kesulitan Hari Ini, Rabu 22 September 2021, Anda Salah Satunya?

Dia memahami peringatan Lithuania tersebut, maksudnya bilamana hal tersebut benar maka dikhawatirkan yang lainpun bisa lakukan hal yang sama.

"Saya yakin negara lain juga memakai perangkat ini, jadi China harus memastikan tidak mengekspor aturan sensornya ke tempat lain agar tidak merusak kepercayaan pada semua vendor China," demikian Woodward.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler