Ketegangan Baru Filipina vs Malaysia Soal Sabah, Saling Klaim dan Panggil Pejabat Utusan

18 September 2020, 05:30 WIB
Menteri Luar Negeri Filipina Theodore Locsin Jr //rappler.com

INDOBALINEWS - Kontroversi yang telah berlangsung selama puluhan tahun baru-baru ini terungkit kembali,  setelah Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr mencaci kedutaan AS karena men-tweet bahwa Amerika menyumbangkan perlengkapan kebersihan kepada orang Filipina dari “Sabah, Malaysia”.

Pada 27 Juli 2020 lalu, Locsin Jr mencaci kedutaan AS karena men-tweet bahwa Amerika menyumbangkan perlengkapan kebersihan kepada orang Filipina dengan catatan dari “Sabah, Malaysia”. 

“Sabah tidak berada di Malaysia jika Anda ingin berhubungan dengan Filipina,” tulis Locsin Jr di Twitter kedutaan besar AS, yang menolak untuk menghapus tweet tersebut.

Baca Juga: Sabah, Kenapa Diperebutkan Oleh Filipina dari Malaysia?

Departemen Luar Negeri Filipina (DFA)pun, seperti yang ditulis di Rappler.com, berencana untuk mendirikan kembali Kantor Urusan Kalimantan Utara (North Borneo Bureau).

Langkah berani ini menandai bahwa Filipina mengklaim Sabah sebagai wilayah kedaulatannya, yang meningkatkan ketegangan baru antara kedua negara bertetangga itu. 

Locsin Jr juga berikan informasi terbaru terkait pernyataan DFA, ia sebutkan bahwa kehormatan negaranya terlibat di sini. "Meskipun kami menjaga perairan kami dengan ketat, kami tidak melupakan wilayah terestrial kami.”

Baca Juga: Sisa Kuota Satu Juta Peserta, Perhatikan Bagian Berikut agar Anda Lolos Seleksi Kartu Prakerja

Capture Twitter Locsin Jr @teddyboylocsin yang memuat reaksi atas status Sabah Rippler.com

"Dalam upaya mengamankan apa yang menjadi milik kami, saya telah memutuskan untuk mengaktifkan kembali North Borneo Bureau setelah menyadari bahwa seluruh dunia telah melupakan klaim Sabah kami, dengan santai menunjuknya sebagai wilayah negara lain saat kami belum melupakannya," tambah Locsin Jr.

Ditambahkan juga, klaim Filipina atas Sabah adalah salah satu dari beberapa ketidaksepakatan internasional.

Baca Juga: 'Ahok Banyak Bacot Tanpa Dasar' , Hingga Andre Minta Jokowi dan Erick Pecat Ahok

Sabah dikenal dengan perkebunan kelapa sawit dan tempat scuba diving, Sabah adalah tanah kaya sumber daya yang ditempati oleh Malaysia tetapi diklaim oleh Filipina sebagai bagian dari pulau selatannya yang disebut Mindanao.

Atas pernyataan dari Locsin Jr dan DFA, Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengecam, " ada upaya terbaru untuk mengklaim" pemerintah Filipina atas Sabah sebagai wilayahnya, dengan menegaskan bahwa daerah itu "benar-benar bagian dari Malaysia."

“Upaya beberapa pejabat Filipina yang mempertanyakan kedaulatan Malaysia atas Sabah tidak disukai,” kata Anwar, seraya menambahkan “mendukung upaya pemerintah kami untuk menegaskan integritas teritorial Malaysia di semua badan regional dan internasional.”

Baca Juga: Kritik Ahok Soal Pertamina Direspon Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 3 September, Anwar, yang sebelumnya siap menjadi perdana menteri Malaysia, mengatakan "Malaysia bersatu dalam mempertahankan setiap inci wilayah kami, sekarang bukan waktunya untuk sikap politik dan aksi-aksi yang tidak beralasan.”

Meskipun Filipina tidak pernah melepaskan klaim kedaulatannya atas Sabah, sebagian besar tetap menahan klaim tersebut untuk menjaga hubungan harmonis dengan Malaysia.

Tweet Locsin mendorong pemerintah Malaysia memanggil pejabat Filipina untuk Kuala Lumpur, Charles Jose, atas “pernyataan tidak bertanggung jawab” Locsin Jr.

Kepadanya Anwar menekankan "sekarang bukan waktunya untuk sikap politik yang megah dan perceraian tanpa alasan." 

Tidak lama kemudian Locsin pun membalas dengan memanggil duta besar Malaysia untuk Manila.

Baca Juga: Mobil Mewah Tersangka Nurhadi Mantan Sekretaris MA DIkonfirmasi Oleh KPK

Anwar lebih menyoroti kerjasama kedua negara dalam menangani masalah keamanan serta memerangi pembajakan, penculikan, imigrasi ilegal, dan terorisme yang menjadi "aspek penting" bagi kedua tetangga Asia Tenggara itu.

“Ini adalah waktu untuk fokus yang tak tergoyahkan dalam memerangi COVID-19, mendukung jutaan keluarga miskin dan terpinggirkan yang terkena dampak krisis ekonomi, dan memetakan jalan untuk masa depan baru yang bisa lebih damai dan sejahtera bagi rakyat Malaysia dan Filipina, ”kata Anwar.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Rappler

Tags

Terkini

Terpopuler