Pertempuran tersebut membuat banyak warga Palestina di Gaza tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri pada akhir Ramadan. Pada Jumat, di seluruh Gaza, makan Idul Fitri yang ditunda digelar sebagai gantinya, seperti dilansir Reuters, dikutip dari laman RRI.
Pejabat kesehatan Gaza menyebut 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.
Baca Juga: Saling Serang Palestina dan Israel di Gaza, Ratusan Korban Tewas
Pihak berwenang menyebut 12 orang tewas di pihak Israel, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai keberhasilan perlawanan terhadap musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
Di Israel, rasa lega tersebut terasa getir.
"Bagus bahwa konflik akan berakhir, tapi sayangnya saya rasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, seorang insinyur perangkat lunak berusia 30 tahun, di Tel Aviv.***