Vladimir Putin: Kami tidak Pernah Menganggap Orang Muslim Masalah, Anggapan Itu Hanya Politik Amerika

- 20 Agustus 2021, 22:17 WIB
The Putin Interviews.
The Putin Interviews. /Amazon/

INDOBALINEWS - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak pernah menganggap orang muslim masalah sebab anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya.

Sutradara besar Oliver Stone dalam rentang 2015-2017 melakukan beberapa kali wawancara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Serangkaian wawancara itu lantas ditayangkan dalam seri dokumenter TV tahun 2017 berjudul The Putin Interviews.

Dokumenter itu menjadi monumental karena digarap dengan sudut pandang sinematik khas Oliver Stone terhadap salah satu pemimpin besar dunia yang disegani.

Baca Juga: Usai Layangkan Tiga Somasi, Moeldoko Ancam Jerat Peneliti ICW dengan UU ITE

Oliver Stone dalam perbincangan itu bertanya, “Di Rusia banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?”

Atas pertanyaan itu, Vladimir Putin menegaskan, mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim.

"Di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah," tegasnya dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 20 Agustus 2021.

Baca Juga: BNPB Yakini Pendekatan Kearifan Lokal Bisa Optimal Percepat Penanganan Covid-19

Pihaknya pernah menganggap orang muslim masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya.

Disebutkan, terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme yakni setelah perang dingin berakhir.

Lewat gaya bicara tenang dan mendalam, Vladimir Putin menyebut bahwa Amerika Serikat butuh musuh baru agar industrinya berputar.

Baca Juga: Jadi Sektor Unggulan, Pertanian Buktikan Ketangguhannya Cegah Ancaman Resesi Ekonomi Nasional

Usai Perang Dingin dan bubarnya Uni Soviet, tak ada lagi musuh dunia barat yang disebut Blok Timur.

Saat “elang” dan “beruang” berdamai, Vladimir Putin heran NATO masih ada dan bahkan terus memperkuat diri sampai hari ini.

Vladimir Putin tidak terkejut saat Barrack Obama memimpin Amerika Serikat dan mengingkari janji. Obama pernah menyebut akan akan menutup penjara Guantanamo yang kontroversial. Namun, Sampai masa kepemimpinannya digantikan Donald Trump, penjara Guantanamo aktif beroperasi.

Baca Juga: Heboh Mural 404: NOT FOUND, Roy Suryo Usul Tokohnya Diganti Harun Masiku

“Rusia dan dunia sudah biasa menyaksikan inkonsistensi Amerika Serikat," Vladimir Putin menambahkan.

Ada hal ironi besar yakni nasib Islam dunia hari ini. Ia menggambarkan Islam saat ini sama seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Kala itu, Uni Soviet jadi korban propaganda dunia barat hampir di segala aspek kehidupan.

Ia menyinggung serbuan Amerika Serikat ke Irak dengan dalih adanya senjata pemusnah massal. Setelah Irak koyak, Amerika Serikat menciptakan ISIS guna memastikan konflik di Timur Tengah terjaga.

Baca Juga: Tidak Ingin Melihat Negara Terpecah Belah, Motivasi Jusuf Kalla Tengahi Konflik

Ketika masyarakat dunia jenuh dengan isu terorisme Islam yang digaungkan Amerika Serikat, dia sudah menerka pihak mana lagi yang akan “diciptakan” sebagai musuh Amerika Serikat.

Perkembangan terbaru, dunia menyaksikan kebangkitan China sebagai ancaman perekonomian Amerika Serikat. ( Yusuf Wijanarko/Pikiran-Rayat.com)

Disclaimer: Artikel ni telah Tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com berjudul: Vladimir Putin: Islam Identik Terorisme Hanyalah Permainan AS, Siapa Musuh Barat Selanjutnya?

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x