Gempa Turki: Masih Ada Peluang Temukan Korban yang Masih Hidup

- 13 Februari 2023, 06:58 WIB
Tim Kemanusiaan Indonesia setibanya di Turkiye, Minggu 12 Februari 2023 waktu setempat.
Tim Kemanusiaan Indonesia setibanya di Turkiye, Minggu 12 Februari 2023 waktu setempat. /Dok BNPB

Di samping itu, Iqbal menginformasikan masyarakat setempat terkadang tidak dapat membedakan antara personel SAR dan bantuan kemanusiaan. Ini dapat memicu tekanan kepada responder SAR di lapangan.

“Masyarakat tidak melihat SAR untuk menolong, tetapi masyarakat mengharapkan (tim SAR) datang membawa bantuan,” ujarnya.

Menyikapi kondisi seperti itu, pihak Kedubes telah menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi situasi yang diharapkan masyarakat.

Baca Juga: Ingat Ingat Keselamatan Berlalu Lintas untuk Keselamatan Bersama

Pada kondisi lain, Dubes juga mengatakan, masyarakat terkadang menuntut tim SAR untuk mencari anggota keluarga yang masih di dalam reruntuhan bangunan tanpa melihat kemampuan yang dimiliki oleh tim SAR yang ada di lokasi.

“Jadi ketika masyarakat melihat ada bangunan dan berharap keluarganya yang ada di situ dapat segera dievakuasi, sementara tim rescue tidak berani karena mereka menilai ini tidak aman untuk bekerja. Atau ini hanya dapat dilakukan oleh heavy USAR,” tambahnya.

Baca Juga: 2 Meninggal Dunia Tabrakan Sepeda Motor di Mahendradata, 1 Orang Asal Klungkung 1 lainnya Belum Dikenali

Menghadapi potensi ketidakpahaman warga, Dubes menyiapkan tenaga relawan yang dapat berbahasa lokal sehingga tidak ada salah komunikasi saat bertugas di lapangan.

Sementara itu, Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra menekankan arahan Dubes tadi kepada para personel USAR.

“Tim kami dapat didukung dengan tenaga lokal yang bisa berbahasa sini dan mengerti apa yang diingin oleh masyarakat yang kita layani,” tambahya Bambang yang juga sebagai Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x