Climate Change, Kepiting Salju di Pantai Alaska Menghilang

- 3 November 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi kepiting salju.
Ilustrasi kepiting salju. /Reuters/

 

INDOBALINEWS - Selama tiga tahun terakhir, sekitar 10 miliar kepiting salju menghilang dari Laut Bering timur di pantai Alaska. Penelitian terbaru mengungkap bahwa gelombang panas laut menjadi penyebab utama kematian massal ini. Gelombang panas laut mengganggu habitat ideal kepiting salju di Laut Bering, menyebabkan kelaparan yang mengakibatkan penurunan populasi ini.

Penurunan populasi kepiting salju menciptakan dampak serius, terutama dalam industri perikanan Alaska. Pendapatan tahunan yang biasanya mencapai $150 juta hanya mencapai sekitar $24 juta selama musim pengambilan kepiting pada tahun 2021-2022, akibat semakin seringnya gelombang panas laut yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Mengutip Cody Szuwalski, seorang ahli biologi perikanan di Pusat Sains Perikanan Alaska Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat di Seattle dilansir dari sciencenews, "Ini adalah bencana perikanan dalam arti sejati."

Baca Juga: Dibongkar Jaringan Narkoba Keripik Pisang Dijual Online di Medsos, 8 Pelaku Dibekuk

Laut yang Panas Membuat Perkembangbiakan Terhambat

Kepiting salju biasanya hidup di habitat yang ideal dengan air laut Arktik yang dingin. Tetapi pada tahun 2018 dan 2019, gelombang panas laut menghentikan pembentukan es laut yang biasanya terjadi, menyebabkan hilangnya kolam air dingin tempat kepiting berkembang biak. Penelitian ini menemukan bahwa suhu air yang lebih tinggi dan populasi kepiting yang awalnya padat menjadi penyebab utama keruntuhan kepiting ini.

Persaingan Mendapatkan Makanan

Gelombang panas laut menyebabkan peningkatan metabolisme kepiting salju yang berdarah dingin, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak makanan. Namun, karena mereka harus berbagi area mencari makan yang lebih kecil, sumber daya menjadi terbatas, sehingga kepiting mengalami kelaparan.

Baca Juga: Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta, Nonton Gratis BRI Liga 1 di Sini

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: ScienceNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x