Jangan Lupa Cicipi Kuliner Rujak Natsepa Jika ke Maluku Tengah

30 Oktober 2021, 10:49 WIB
Sajian Rujak Natsepa, Kuliner khas dari Destinasi Unggulan Pantai Natsepa di Maluku Tengah. /Dok Humas Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Rujak merupakan salah satu kuliner yang bisa dibilang sangat fleksibel disantap di suasana apapun juga. Hidangan yang satu ini bisa menjadi appetizer (hidangan pembuka) ataupun dessert (hidangan penutup).

Hidangan ini juga cocok disajikan saat pagi, siang dan malam hari, apalagi saat kumpul-kumpul santai, arisan hingga pelengkap minum teh sore. 

Di berbagai daerah di seluruh Indonesia, meski namanya sama-sama rujak tapi bahan bumbunya dan cara penyajiannya beragam. Sebut saja ada rujak gobet, rujak kuah pindang, rujak serut, rujak petis, rujak bebek, rujak juhi, rujak shanghai hingga rujak cingur.

Baca Juga: Perempuan Muda di Denpasar Nekat Gantung Diri, Sempat Mengeluh Sering Sakit Perut dan Kepala

Nah, di Maluku Tengah juga ada jenis rujak yang disebut dengan Rujak Natsepa yang merupakan kuliner khas dari Pantai Natsepa yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Maluku.

Rujak ini memiliki karakteristik saus yang cenderung manis dan gurih dilengkapi dengan taburan kacang tanah yang dicincang kasar. Jika ke Maluku Tengah jangan lupa untuk mencicipi kuliner segar ini yang tengah dipromosikan Menparekraf Sandiaga Uno ini. 

Dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan mendorong pengembangan potensi kuliner Rujak Natsepa.

Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Pembeli Mobil di Denpasar: Tak Ada Oknum Aparat Terlibat

Hal ini disampaikan Sandiaga saat bertemu dengan para pelaku ekonomi kreatif Ambon dan Maluku Tengah dalam acara "Ngopi Bareng Mas Menteri" di The Natsepa Hotel and Resort, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat 29 Oktober 2021.

"Kami mendapat masukan dari beberapa pelaku ekonomi kreatif bahwa mereka ingin meningkatkan kebankitan dan optimisme dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Selain itu, saya melihat ada suatu komitmen dan konsistensi terhadap kualitas yang bisa kita dorong agar pelaku ekonomi kreatif bisa meningkatkan usahanya melalui digitalisasi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga.

Baca Juga: Heather yang Bunuh dan Masukkan Ibu Kandung Dalam Koper, Bebas dari Lapas Kerobokan

Sandiaga mengatakan salah satu langkah yang akan ditempuh Kemenparekraf untuk mendorong pengembangan potensi kuliner khas ini adalah melalui fasilitasi untuk masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor penjualan rujak terbanyak.

"Jadi kami akan menandatangani kerja sama dengan MURI di mana nanti tiap-tiap destinasi terutama desa-desa wisata akan kita pacu untuk mem-branding dan mencatat suatu kegiatan yang bisa menyemangati dan mencatat prestasi. Jadi kita harapkan kerja sama itu bisa kita lakukan sehingga penjualan rujak terbanyak di dunia dan tercatat di MURI itu bisa segera terlaksana," katanya.

Baca Juga: Jasad Hadiq Zain, Koki KM Liberty 1 Dibawa ke RS di Mataram Lombok

Dalam kegiatan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung; Staf Ahli Menparekraf Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Ari Juliano Gema; Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi Kemenparekraf, Irjen Pol Krisnandi; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso.

Turut hadir pula Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Direktur Pemasaran Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Raden Sigit Witjaksono; dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Marcus J. Pattinama. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler