Izin Siap, Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan

- 8 Desember 2020, 17:06 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes) Covid-19.
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes) Covid-19. /Pixabay/Ri Butov

INDOBALINEWS: Vaksin Covid-19 asal China tahap pertama sudah datang sebanyak 1,2 juta dosis, dan akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien-pasien terinfeksi.

“Setelah mendapat izin penggunaan darurat vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),  kami akan segera distribusikan. Tahap awal untuk memberi perlindungan pada tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien-pasien Covid-19,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam jumpa pers virtual tentang Perencanaan Distribusi dan Quality Control Vaksin Covid-19, hari ini (8/12).

Honesti menjelaskan, vaksin Sinovac tahap pertama datang dalam bentuk jadi atau siap pakai dan masih dalam bentuk curah. Vaksin itu akan diolah lebih lanjut oleh Bio Farma.  

Baca Juga: Aspek Keselamatan dan Efektivitas Jadi Komitmen BPOM Dalam Mengawal Vaksin Covid-19

“Vaksin yang datang sekarang dan berikutnya dari jenis yang sama dan sudah melalui serangkaian uji klinis di Indonesia, Brazil, dan beberapa negara lain,” jelasnya.

Untuk tahap selanjutnya papar Honesti, akan datang sisa dari 3 juta vaksin jadi yang sudah dipesan sebesar 1,8 juta dosis pada akhir Desember 2020 atau paling lambat awal Januari 2021.

Pada Desember 2020 juga akan datang 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dan pada Januari 2020 akan datang lagi 30 juta dosis bahan baku vaksin. “Bahan baku vaksin itu akan diolah oleh Bio Farma. Selama ini kami sudah cukup berpengalaman mengolah berbagai jenis vaksin,” ujarnya.

Baca Juga: Jaringan Madina Sumbar Jakarta Dibongkar, 5 Hektare Ladang Ganja Dimusnahkan

Secara umum Hanesti menjelaskan, pemilihan vaksin didasarkan pada keamanan, kecepatan, dan kemandirian. Unsur keamanan terkait khasiat dan mutu vaksin yang dapat dibuktikan dengan serangkaian pengujian, mulai dari praklinis sampai uji klinis satu, dua dan tiga.

“Faktor penentu lainnya, mutu Sinovac sudah diakui Badan Kesehatan Dunia atau WHO,” ujarnya. Dia menambahkan, kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac sudah termasuk transfer teknologi.

Baca Juga: Mensos Juliari Batubara Korupsi Bansos Bakal Kena Pasal Yang Bisa Jebloskan ke Liang Lahat!

Pembuatan vaksin menurut Honesti, menggunakan virus yang sudah dimatikan dan sudah terbukti efektif di vaksin-vaksin lainnya. Teknologi tersebut, katanya, juga sudah dikuasai oleh Bio Farma.

“Saat ini kami juga terus mempersiapkan sistem pendistribusian enggan memperhatikan sistem rantai dingin untuk menjaga kualitas vaksin. Begitu selesai dan izin dari BPOM keluar, vaksin akan segera didistribusikan sesuai dengan prioritas peruntukan,” katanya.(LR)***



Editor: Rudolf

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x