Kelompok Teroris di Papua, Ketua MPR Sebut Ada Sindikat Pemasok Senjata dari Makassar dan Maluku

- 2 Mei 2021, 21:38 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. /Tangkapan layar [email protected]

 

INDOBALINEWS – Aksi brutal kelompok teroris di Papua yang menyerang penduduk sipil, pembakaran sekolah, pemerkosaan, dan serangan yang mengakibatkan anggota TNI dan Polri gugur tak dapat ditoleransi.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melalui akun Instagram beberapa kali mengunggah status geram terhadap kelompok teroris yang belakangan juga menantang apparat.

Melalui akun @bambang.soesatyo pria yang akrab disapa Bamsoet ini menulis dalam huruf capital bahwa negara tidak boleh tunduk pada pemberontak/separatis dan teroris.

Baca Juga: Redam Radikalisme dan Separatisme, Pangdam Kasuari Rangkul Tokoh Papua Barat

Dia pun menjelaskan dalam status yang diunggah Minggu 2 Mei 2021 itu bahwa penegakan hukum berdasarkan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime (UNCATOC) yang ditandatangani 149 negara pada 2000 di Palermo, Italia, kasus yang dilakukan kelompok teroris di Papua merupakan kasus serius (serious crime) yang dapat digolongkan kepada kejahatan transnasional terorganisasi (TOC).

Dalam unggahan di Instagram, Bamsoet menyebut adanya bukti pendukung seperti:

  1. Sudah ada temuan dua kasus pasokan senpi ke Papua dari Makasar dan Maluku oleh pelaku (sindikat).
  2. Juga ditemukan adanya penyelundupan senjata api dari WNA asal Philipina melalui Sangihe Talaud dan Nabire ke Papua,
  3. Ada temuan tentang kasus penyelundupan amunisi oleh seorang WNA asal Polandia ke Papua.
  4. Kegiatan kelompok bersenjata di Papua didanai dari pertambangan emas ilegal dan hasil rampasan harta rakyat di Papua oleh kelompok bersenjata tsb.

Baca Juga: Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Dikategorikan Teroris, Ini Penjelasan Menko Polhukam Mahfud MD

Pada unggahan yang lain ia mengapresiasi langkah cepat dan strategis TNI dan Polri dalam menumpas habis para pemberontak serta teroris yang sangat meresahkan warga Papua dengan berbagai tindakan kekerasan, pemerkosaan ataupun pembunuhan.

Setelah berhasil memukul mundur dan menguasai kembali desa-desa dari cengkeraman para pemberontak dan teroris, perlu dilakukan langkah-langkah pemulihan melalui berbagai operasi bhakti kesejahteraan.

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x