Sebagai Pejabat Mahfud MD Diminta Selain Menunjukkan Empati Jangan Lupakan Tanggungjawab

- 26 Juli 2021, 18:49 WIB
Cerita yang dianggap mengharukan oleh Mahfud MD tentang wafatnya seorang pasien Covid-19 mendapat kecaman dari banyak netizen.
Cerita yang dianggap mengharukan oleh Mahfud MD tentang wafatnya seorang pasien Covid-19 mendapat kecaman dari banyak netizen. /Twitter/@mohmahfudmd/


INDOBALINEWS - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD diminta sebagai pejabat jangan hanya menunjukkan empati seperti perasaan haru melainkan juga tidak melupakan tanggungjawab.

Hal itu disampaikan inisiator Gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib yang melayangkan kritik bernada satire pada Menteri Mahfud MD.

Kritik disampaikan Ainun Najib menanggapi kisah haru yang dibagikan oleh Mahfud MD melalui unggahan di media sosialnya.

Baca Juga: Menteri Risma Tegaskan Pemerintah Miliki Keterbatasan Dana Tidak Bisa Terus-menerus Berikan Bansos

Mahfud MD membagikan kisah haru saat dirinya melihat ada pasien Covid-19 yang tergolong kaya raya, meninggal saat menunggu antrean penanganan.

Melalui unggahannya, Mahfud MD mengungkap rasa iba ketika mengetahui ada pasien Covid-19 yang tergolong kaya raya, meninggal saat menunggu antrean penanganan.

"Mengharukan, ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," kata Mahfud MD dilansir Pikiran-rakyat.com, Senin 26 Juli 2021.

Baca Juga: Faisal Basri Ungkap TKA China yang masuk Indonesia Jauh Lebih banyak dari yang Diketahui Masyarakat

Dia juga membagikan cerita detik-detik meninggalnya profesor kedokteran karena merelakan sisa tabung oksigen terakhir di rumah sakit untuk juniornya yang juga terinfeksi Covid-19.

Menurut Ainun Nadjib, sebagai seorang menteri, Ainun Najib berharap Mahfud MD tak hanya menunjukkan perasaan harunya, melainkan bertanggung jawab mencegah terjadinya insiden-insiden seperti itu.

"Lupa kalau posisinya adalah penguasa yang harusnya mencegah keharuan dari terjadi, yang tidak seharusnya terjadi," ujar Ainun Najib.

Baca Juga: Tambah Utang, Sri Mulyani: Kemenkeu Lakukan Apapun Demi Selamatkan Warga dan Perekonomian

Dirinya mengakui bila kisah yang disiarkan oleh Mahfud MD mungkin dapat membuat sebagian orang terenyuh.

"Mengharukan sekali," kata Ainun Najib seperti dikutip dari akun Twitter @ainunnajib pada Senin, 26 Juli 2021.

Hanya saja, terlepas dari kisah pilu ini, Ainun Najib menilai Mahfud MD lupa bahwa dirinya merupakan pejabat negara.

Baca Juga: Pemerintah Tindak Tegas Demonstran saat Pandemi, Mahfud MD: Sampaikan Aspirasi Pakai Jalur Sesuai Prokes

"Sungguh pemimpin yang merakyat, saking merakyatnya lupa kalau dirinya bukanlah rakyat yang hanya bisa terharu," ucapnya.

Sebelumnya, Mahfud MD lagi-lagi disorot lantaran cuitannya di Twitter yang menceritakan kasus kematian pasien Covid-19.

Bahkan sang Menko Polhukam juga mengutip pesan terakhir yang disampaikan oleh profesor kedokteran tersebut.

Baca Juga: Tangani Covid-19, Mahfud MD: Pemerintah Berpedoman Menjaga Keselamatan Rakyat sebagai Hukum Tertinggi

"Sebelum wafat Profesor itu bilang kepada juniornya, 'Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu,' Itu cerita haru," ucapnya. *** ( Tim PRMN 02/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul: "Bagikan Cerita Haru, Mahfud MD Disebut Lupa Diri"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x