Konferensi Pemimpin G20 di Bali, Luhut: Indonesia akan Pamerkan Rehabilitasi Mangrove

- 9 Desember 2021, 18:49 WIB
Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih), Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus Aceh (FKMBKA) dan Natural Aceh menanam pohon bakau di kawasan pesisir pantai Desa Alue Naga, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, belum lama ini. Rehabilitasi mangrove merupakan salah satu program Indonesia yang akan dipamerkan kepada para pemimpin G20 yang akan melakukan konferensi tingkat tinggi di Bali, Oktober 2022 mendatang.
Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih), Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus Aceh (FKMBKA) dan Natural Aceh menanam pohon bakau di kawasan pesisir pantai Desa Alue Naga, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, belum lama ini. Rehabilitasi mangrove merupakan salah satu program Indonesia yang akan dipamerkan kepada para pemimpin G20 yang akan melakukan konferensi tingkat tinggi di Bali, Oktober 2022 mendatang. /SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

"Saya minta kita siapkan sebaik-baiknya program mangrove kita untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga iklim dunia," ujar Luhut.

Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti menjelaskan program rehabilitasi mangrove merupakan program prioritas nasional yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Program ini pun sudah dimasukkan dalam Perpres Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk percepatan rehabilitasi mangrove 600 ribu hektare sampai 2024," katanya.

Nani menjelaskan dari target tersebut, khusus tahun 2021 awalnya ditargetkan rehabilitasi mangrove seluas 100 ribu hektare. Namun, karena pandemi Covid-19 di mana terjadi pembatasan, maka tahun ini pemerintah hanya bisa fokus pada penyediaan bibit.

Baca Juga: RV Hotel By MaxOne Rejuvination di Gianyar, Paduan Herbal Traditional dan Hospitality Modern

"Target tercatat oleh kami sekitar 40 ribuan hektare tahun ini. Tapi nanti akan kami update sampai akhir tahun karena angka tersebut hanya yang tercatat dari kementerian/lembaga. Kalau BUMN, sektor swasta sampai pemerintah daerah, itu nanti juga akan ikut dicatat," katanya.

Nani menambahkan dengan skema ambisius dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak, diharapkan target tahun 2022 seluas 150 ribu - 200 ribu hektare rehabilitasi lahan mangrove akan bisa tercapai.

"Bank Dunia, Jerman, dan Uni Emirat Arab (UEA), juga akan memberikan dukungan mulai tahun depan. Tahun depan targetkan bisa minimal double atau triple, sekitar 150 ribu-200 ribu hektare (rehabilitasi mangrove)," katanya.***

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x