Presiden Jokowi: Cegah Lonjakan Covid-19, Gaungkan Lagi Protokol Kesehatan

- 4 Juli 2022, 19:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat ke bali memperketat protokol kesehatan seiring dengan lonjakan kasus Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat ke bali memperketat protokol kesehatan seiring dengan lonjakan kasus Covid-19. /Twitter @setkabgoid via Antara

INDOBALINEWS - Situasi kasus covid-19 kembali meningkat di beberapa daerah, perlu dicegah dengan menerapkan kembali protokol kesehatan.

Covid-19 ini, kata Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada kanal kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin, 4 Juli 2022, pada saat Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, sangat mengganggu perekonomian Indonesia.

"Perlu digaungkan kembali penerapan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Masuki Minggu Ketiga PKB, Omset IKM Tembus Rp 6 Miliar

Menurut Jokowi, apalagi dengan masuknya covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, dengan jumlah kasus sebanyak 1.614 orang sampai, Minggu 3 Juli.

Varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, sebut dia, diprediksi akan mengalami lonjakan pada pekan kedua dan ketiga pada Juli 2022.

Evaluasi kebijakan PPKM  dan mendorong vaksinasi covid-19 kepada masyarakat, katanya, harus terus digalakkan.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan

Terutama, sebut Jokowi, vaksin jenis Booster yang capaiannya baru mencapai 24,5 persen.

"Dengan upaya tersebut, tentunya lonjakan covid-19 ini, bisa ditekan," katanya.

Dalam kanal youtube tersebut, secara khusus presiden Jokowi meminta kepada kepada Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI, Jenderal Muhammad Andika Perkasa, Kementerian Kesehatan, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), agar menggalakkan kembali  pelaksanaan vaksinasi booster.

Baca Juga: Startup Digital Peserta HUB ID Accelerator 2022 Bakal Dapat Pitch Trainer Global

Vaksinasi booster, katanya, harus dilaksanakan di daerah-daerah yang memiliki tingkat aktifitas masyarakat tinggi.

"Terutama di kota-kota yang memiliki interaksi sosial masyarakatnya yang tinggi," katanya. ***

 

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Sekretariat Negara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x